Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berduka, saat kepala propaganda negara itu yang telah melayani tiga generasi kepemimpinan menghembuskan nafas terakhirnya.

Kim Ki Nam yang salah satu pejabat Korea Utara yang paling lama menjabat, selama tiga generasi kepemimpinan, untuk memperkuat legitimasi politik mereka, memimpin aparat propaganda negara.

Mengutip KCNA 8 Mei, Kim, mantan sekretaris Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) meninggal pada usia 94 tahun saat menjalani perawatan di rumah sakit pada 7 Mei jam 10 pagi waktu setempat, karena usia tua dan disfungsi banyak organ sejak April 2022.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melayat jenazah Kim pada pukul 02:00 pada Hari Rabu, untuk memberikan penghormatan "dengan kesedihan yang mendalam atas kehilangan seorang veteran revolusioner yang tetap setia tanpa batas," katanya.

kim jong un melayat kim ki nam
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat melayat jenazah Kim Ki Nam. (Sumber: KCNA)

Pemimpin Kim didampingi oleh anggota Presidium Biro Politik dan sekretaris Komite Sentral WPK. Sebuah karangan bunga atas nama Pemimpin Kim diletakkan di depan jenazah almarhum. Dia juga menyatakan simpati yang mendalam kepada keluarga yang berduka dan menghibur mereka.

Veteran WPK dan revolusi serta seorang aktivis politik yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk negara, Kim lahir dari keluarga buruh pada tahun 1920-an.

Ia bekerja di Komite Sentral WPK sejak Mei 1956 berkat kepercayaan politik yang besar dari pemimpin partai. Kepercayaan pula yang membawa ia bisa mengabdikan dirinya sejak era Kim Il-sung, Kim Jong-il, hingga Kim Jong-un.

kim ki nam
Kim Ki Nam. (Sumber: KCNA)

Mengutip Reuters, Kim adalah salah satu dari sedikit pejabat Korea Utara yang pernah mengunjungi Korea Selatan, memimpin delegasi yang menghadiri pemakaman Presiden Kim Dae-jung pada tahun 2009, membuka era rekonsiliasi dengan Pyongyang lewat "Kebijakan Sinar Matahari"-nya.

Dia menjadi garda depan mesin propaganda Korea Utara, menjadi wakil kepala pada tahun 1966 dan kemudian menjadi kepala propaganda di tahun 1985 pada masa pemerintahan pendiri negara Kim Il Sung, menurut data pemerintah Korea Selatan. Dia pensiun pada tahun 2017.

Kim Ki Nam dianugerahi Orde Kim Il Sung dan Orde Kim Jong Il, penghargaan tertinggi di negara itu. Ada pula jam tangan bertuliskan nama agung Kim Il-sung dan Kim Jong-il serta penghargaan tingkat tinggi partai dan negara, termasuk gelar Pahlawan Buruh, atas prestasinya bagi Partai, revolusi, negara dan rakyat.

Sementara itu, pakar Korea Utara di Stimson Center Michael Madden mengatakan, Kim memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap kebijakan dan personel dan merupakan arsitek utama yayasan politik Partai Pekerja yang berkuasa.

Dia sangat dekat dengan Kim Jong-il, ayah dari pemimpin saat ini yang meninggal pada tahun 2011, dan diyakini sebagai "teman minumnya", kata Madden mengutip sumber.

Rencananya, Korea Utara akan menggelar pemakaman kenegaraan untuk mendiang Kim. Komite Sentral Partai Buruh Korea, Komisi Urusan Negara, Komite Tetap Majelis Rakyat Tertinggi dan Kabinet Republik Demokratik Rakyat Korea mengumumkan, Komisi Pemakaman Kenegaraan Kim Ki Nam telah dibentuk. Itu dipimpin oleh Kim Jong-un dan total beranggotakan 100 orang.

Panitia pemakaman kenegaraan mengatakan, jenazah Kim Ki-nam ditempatkan di Klub Sojang Distrik Pothonggang di Pyongyang dan pelayat akan diterima dari pukul 09:00 hingga 20:00 tanggal 8 Mei. Peti jenazah akan dibawa ke rumah duka pada pukul 09:00 pada 9 Mei.