Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 40 tahun yang lalu, 13 Juli 1984, Penyanyi Michael Jackson dan gitaris Eddie Van Halen sepanggung pertama kali membawakan lagu Beat It. Kolaborasi itu jadi momentum yang sangat langka. Keduanya berbeda selera musik, tapi disatukan dalam harmoni.

Sebelumnya, Michael sudah lebih dulu menciptakan lagu Beat It pada 1982. Produser musiknya, Quincy Jones punya ide. Ia mencoba mengajak gitaris papan atas, Eddie untuk berkolabosi. Ajakan itu langsung disetujui dan lagu Beat It kian megah terdengar.

Michael Jackson memang berbakat sebagai musisi. Ia bahkan sudah menonjol kala begabung dalam grup musik Jackson 5 bersama saudara kandungnya. Namun, Michael mencoba mencari tantangan baru. Ia ingin bersolo karier.

Keputusan itu jelas butuh pemikiran yang matang. Michael pun beruntung dapat ‘berjodoh’ dengan produser musik kesohor dunia, Quincy Jones. Quincy melihat Michael memiliki bakat bakat untuk tenar di dunia musik. Namun, kemampuan Michael terbatas.

Michael tak dapat memainkan alat musik. Kondisi itu membuat Quincy kerap bekerja lebih keras dalam proyek-proyek album Michael Jackson. Ambil contoh kala Michael mengerjakan Album terbarunya, Thriller pada 1984.

Eddie Van Halen dan Michael Jackson. (twitter/@michaeljackson)

Quincy memikirkan aransemen terhadap tiap lagu yang diciptakan oleh Michael Jackson. Michael kerap mempercayakan penuh hal itu kepada Quincy. Narasi itu tertuang dalam lagu Beat It. Quincy nampaknya belum puas dengan isian gitar yang sebelumnya direkam yang gitaris Toto, Steve Lukather.

Quincy pun langsung memikirkan opsi lain. Ia mencoba mencari sosok gitaris yang tepat dan enerjik lainnya. Quincy akhirnya menelpon Eddie Van Halen. Istimewanya Eddie pun setuju dan momen magis pun tercipta.

Eddie mulai menguasai studio rekaman. Ia mencoba mengubah beberapa bagian dari musik. Eddie kemudian diberikan kebebasan oleh Quincy untuk mengisi isian gitar yang garang. Hasilnya menganggumkan.

Lagu Beat It jadi salah satu nyawa dari album Thriller. Suatu album yang laris di pasaran. Sekalipun Eddie tak dibayar oleh Quincy dengan uang. Eddie malah memilih dibayar dengan sekerat bir.

 “Materi di dalamnya mernang bisa memikat hampir siapa saja; ia digarap berdasarkan album sebelumnya, dengan membubuhkan funk yang lebih kental, hard rock, balada nan lembut, dan soul. Di sini lagu yang lembut, seperti Human Nature, bisa berdampingan dengan Beat It yang garang (dengan solo gitar oleh, ya, Eddie van Halen), juga The Girl Is Mine nan manis berduet dengan Paul McCartney, atau dengan P.YT. (Pretty Young Thing) yang ngefunk,” tertulis dalam laporan Majalah Tempo berjudul Sari Pati Sang Raja (2009).

Lagu Beat It sukses besar. bahkan, lagu itu mampu mempersembahkan piala Grammy Award 1984 untuk katergori Record of the Year. Kemenangan itu membuat banyak penikmat musik dunia membayangkan bagaimana jika Michael dan Eddie berada dalam satu panggung dan memainkan Beat It secara langsung.

Keinginan itu belum kering. Michael dan Eddie pun tampil bareng membawakan Beat It pada 13 Juli 1984. Lagu itu dibawakan keduanya dalam konser Michael Jackson bertajuk Victory Tour di Irving, Texas. Penampilan keduanya memancing atensi pencinta musik dunia.

Pun penampilan itu memutuskan anggapan bahwa berbeda genre musik bukan halangan untuk berkolaborasi. Penampilan itu lalu dikenang sebagai salah satu momentum terbaik yang pernah terjadi dalam industri musik dunia.

“Pada 13 Juli 1984, Eddie Van Halen menjadi bintang tamu di sebuah acara Michael. Dia memainkan solo Beat It secara langsung di panggung di Irving, Texas, tempat Michael menampilkan pertunjukan selama Victory Tour mereka. Van Halen kebetulan berada dalam kondisi yang sama pada pertunjukan terakhir Tur American Van Halen 1984,” ungkap Erwin Barendregt di laman Poplife, 8 Januari 2024.