Mengenang Gitaris Keturunan Rangkasbitung, Eddie Van Halen pada Ulang Tahunnya yang ke-67
Eddie Van Halen (Twitter @AcesHigh5150)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota keluarga Eddie Van Halen dan mantan rekan satu band membagikan pesan di media sosial untuk mengenang gitaris legendaris Van Halen pada hari ulang tahunnya yang ke-67.

Kakak dari Eddie yang juga drumer Van Halen, Alex menulis: "Hei Ed, Selamat ulang tahun! Semoga cahayamu tidak pernah redup. Mencintaimu, merindukanmu dan ngomong-ngomong... Wolf melanjutkan warisanmu dengan baik."

Sementara itu putra Eddie, Wolfgang Van Halen berkata: "Selamat ulang tahun, Pop. Aku mencintai dan merindukanmu lebih dari yang pernah kau tahu."

Sammy Hagar menulis: "Selamat ulang tahun temanku, aku pasti merindukanmu. Syukurlah kita masih dan akan selalu memiliki musik untuk merayakannya. Pada hari ini 24 jam VH."

Mantan bassis Van Halen Michael Anthony berkata: "Selamat ulang tahun Ed, aku merindukanmu saudara! Kamu adalah bagian besar dari hidupku, aku akan selalu merayakan dan mengibarkan bendera VH tinggi-tinggi!!"

Eddie Van Halen meninggal pada Oktober 2020 di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California. Setelah kematiannya, penggemar meninggalkan bunga di rumah masa kecilnya di Las Lunas Street di Pasadena, California.

Bunga, lilin, dan kenang-kenangan tambahan ditempatkan di Allen Avenue di mana Eddie Van Halen dan saudaranya, Alex, menggoreskan nama band mereka ke semen basah trotoar ketika mereka remaja.

Setelah Eddie Van Halen didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium empat, ia mulai terbang ke Jerman untuk perawatan. Akhirnya, kanker menyebar ke tulang belakang dan otak sang gitaris. Hanya beberapa bulan kemudian, ia meninggal pada usia 65 tahun.

Wolfgang yang berusia 30 tahun berspekulasi kepada The Washington Post bahwa ayahnya bisa terbang ke Jerman untuk radiasi lebih banyak seandainya krisis virus corona tidak terjadi, mungkin memperpanjang hidupnya.

Pada November 2020, Wolfgang mengatakan bahwa dokter memberi tahu Eddie Van Halen bahwa dia memiliki waktu enam minggu setelah dia didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium empat.

"Dan kemudian dia pergi ke Jerman," kata Wolfgang kepada Howard Stern di acara SiriusXM-nya. "Apa pun yang mereka lakukan di sana, itu luar biasa, karena saya punya tiga tahun lagi bersamanya."

Pada Desember 2020, penyebab langsung kematian Eddie Van Halen terungkap sebagai peristiwa serebrovaskular, seperti stroke. Pneumonia, kelainan darah sindrom myelodysplastic dan kanker paru-paru juga disebut sebagai penyebab yang mendasari dalam sertifikat kematiannya, yang diperoleh TMZ.

Sertifikat itu juga mencantumkan sejumlah "kondisi signifikan" lain yang berkontribusi pada kematian Eddie Van Halen, termasuk karsinoma sel skuamosa (kanker kulit) kepala dan leher, dan fibrilasi atrium, suatu kondisi yang menyebabkan detak jantung tidak teratur dan meningkatkan risiko stroke.

Penghormatan untuk Eddie Van Halen

Pada ulang tahun Eddie Van Halen yang ke-66, 26 Januari 2021, seniman Robert Vargas meluncurkan mural bertajuk Long Live the King yang terpampang di depan toko Guitar Center di Sunset Strip, Hollywood.

Vargas mengizinkan penggemar untuk menonton proses pembuatan mural tersebut. Dia juga memutar berbagai lagu Van Halen ketika menggambarnya

Hasilnya, sebuah potret Eddie Van Halen dengan gitar Frankenstrat khas miliknya. Logo Van Halen menjadi latar belakang foto yang menghiasi seluruh dinding tersebut.

Ada cerita di balik proses pemilihan pose Eddie Van Halen untuk mural ini. Gambar sang virtuoso gitar yang mengenakan kalung dan memegang gitar disebut Vargas sebagai ciri khas sang bintang rock yang memiliki darah keturunan Indonesia tersebut.

Kalung yang dikenakan dewa gitar ini sering dipakai pada era 1980/1981 dan logonya sering muncul di waktu yang sama. Namun, alasan utama Vargas membuat mural Eddie Van Halen lebih dari sekadar kalung dan logo. Ia mengagumi sosok Eddie secara utuh.

Wujud kagum itu juga diabadikan dalam proses pembuatan mural di mana Vargas tidak merekrut siapa pun untuk menjadi timnya. Semua dilakukan dengan tangan - tanpa proyeksi, garis, atau bantuan alat sekalipun dalam waktu dua minggu.

Pemilihan Guitar Center sebagai tempat mural itu menempel karena berlokasi di daerah Sunset Strip, Hollywood - salah satu tempat Van Halen memulai perjalanan musiknya.

"Jika ada mural Eddie Van Halen yang akan dipasang di sini, saya akan menjadi orang yang membuatnya. Saya ingin melakukannya lebih besar dari pada hidup, seperti Eddie," kata Vargas dilansir dari Variety.

Eddie Van Halen adalah salah satu bintang rock ternama yang memiliki pengaruh besar di industri musik. Album debut self-titled Van Halen dirilis tahun 1978 dan menempati tangga lagu Billboard.

Ini merupakan debut komersial yang paling sukses di belantika musik rock. Prestasi itu bertambah sampai Van Halen meraih penghargaan Grammy pertamanya di tahun 1992.

Eddie Van Halen dikenal dengan permainan two-handed tapping. Teknik khas-nya ini menginspirasi gitaris-gitaris di era setelahnya.

“Ketika berbicara tentang musiknya, dia seperti datang dari planet lain, tetapi sebagai manusia, dia memiliki kaitan. Ketika kami melihat muralnya, saya pikir itu menghangatkan hati kami,” kata Jean-Claude Escudie, manajer Guitar Center Platinum.

Selain mural di Guitar Center, ada sejumlah tribute yang diberikan penggemar untuk merayakan ulang tahun Eddie Van Halen. Cetakan tangan dan memorabilia Eddie juga terpajang di Guitar Center.

Animator Thomas J. Yagodinski membuat klip di mana ia memadukan tokoh Jawa dari Star Wars memainkan lagu Eruption milik Eddie Van Halen.

Jejak Eddie Van Halen

Eddie Van Halen, lahir pada tahun 1955 di Amsterdam dan dibesarkan di Pasadena, California. Ia membentuk Van Halen bersama saudaranya Alex, bassis Michael Anthony dan penyanyi David Lee Roth pada tahun 1974.

Van Halen memulai perjalanan karier mereka dengan bermain di klub-klub Hollywood Barat sebelum meledak di kancah rock pada tahun 1978 melalui album debut self-titled yang terjual lebih dari 10 juta kopi.

Gelombang hard rock yang mereka bawa sukses mendepak disko dari puncak tangga lagu.

Grup ini, salah satu dari 20 artis terlaris sepanjang masa, kemudian mencabik-cabik dunia musik melalui album multi-platinum dalam lima tahun berturut-turut: Van Halen II (1979), Women and Children First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982) dan terakhir karya terbesar mereka, 1984.

Album ini meliputi hits Jump, Panama dan Hot for Teacher. Terpisah dari band, Eddie Van Halen juga menyumbangkan solo gitar yang khas pada lagu Beat It (1982) milik Michael Jackson.

Dimulai dengan solo sangar dalam lagu Eruption dari album debut mereka, permainan gitar akrobatik khas Eddie Van Halen memperkuat daya tarik band ini, membuat mereka mendapatkan reputasi sebagai salah satu band rock termasyhur sepanjang masa.

Dalam sebuah wawancara eksklusif Eddie dan Alex Van Halen dengan David Lee Roth pada tahun 2012 terungkap, Eddie adalah keturunan Rangkasbitung, Banten, Indonesia.

David yang menjadi pewawancara menanyakan dari mana saja dorongan mereka dapat dari kecil untuk menggeluti musik, Eddie menjawab: ibu mereka, Euginia. Kemudian ditanya soal asal si ibu, Alex melontarkan, "Rangkasbitung".

Album Terakhir Van Halen

A Different Kind Of Truth - dirilis pada 2012 - adalah album terakhir Van Halen yang menandai kembalinya vokalis orisinal David Lee Roth. Sebagai sebuah album reuni yang juga menampilkan debut Wolfgang sebagai bassis, bisa dibilang, tak satu pun lagu dari album ini yang nempel di kuping pendengar.

Meski demikian, kepulangan David Lee Roth ke pangkuan band yang ditinggalkannya tahun 1994 telah membuat album ini meluncur di jalur yang sama dengan katalog di eranya dulu. Sound berdistorsi yang eksplosif.

Chemistry yang terjalin antara Eddie Van Halen dan putranya, Wolfgang, juga terdengar begitu solid, seakan memberi kesan bahwa Van Halen adalah band anak muda. Single perdana Tattoo merupakan contah paling sempurna.

Dengan penuh kenikmatan, solo gitar Eddie yang begitu dinamis dan melodius menerobos nyaman ke fondasi musik hasil ekseskusi Wolfgang dan gebukan drum sang paman, Alex. Ditambah lirik yang memberontak, trek pembuka ini saya anggap paling tangguh di album ini.

Rhythm section yang ketat juga terlukis dalam nomor Bullethead yang menderu deras dan cepat layaknya kereta api ekspres. Sementara riff-riff jantan serta teknik two-handed tapping khas Eddie kerap muncul nyaris di sekujur album. China Town, Blood And Fire, As As, Outta Space, dan Big River berdiri tegak dengan karakter vokal David yang masih seksi di usia tuanya.

Album ini juga hanya menampilkan sedikit porsi gitar akustik, yakni dalam intro nomor bluesy berjudul Stay Frosty. Dan setidaknya, sejumlah trek telah membawa pikiran kita kembali ke era awal Van Halen saat synthesizer belum menodai barisan komposisi musik mereka.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Sammy Hagar, lewat A Different Kind Of Truth, Van Halen telah membayar dosa memori di masa lalu.