Ke-Indonesiaan Eddie Van Halen
Eddie Van Halen (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Boleh jadi capaian tertinggi dalam karier Eddie Van Halen adalah mendapatkan pengakuan dunia sebagai salah satu gitaris terbaik yang pernah ada. Akan tetapi, Eddie lebih besar dari itu. Bersama bandnya, Van Halen, Eddie tak henti memukau pengemarnya sedari 1980 hingga 1990-an.

Setiap masa kejayaan harus berakhir. Seperti Eddie, yang meninggal dunia pada Selasa, 6 Oktober. Pria berusia 65 tahun meninggal karena kanker tenggorakan yang dideritanya.

“Saya tidak percaya, tetapi saya harus menulis ini, ayah saya, Edward Lodewijk Van Halen, telah kehilangan perjuangannya yang panjang dan sulit melawan kanker ini. Dia adalah ayah terbaik,” tulis Wolfgang di Twitter, Rabu, 7 Oktober.

"Setiap momen yang saya bagikan dengannya di dalam dan di luar panggung adalah sebuah hadiah. Hati saya hancur dan saya rasa saya tidak akan pernah pulih sepenuhnya dari kehilangan ini. Aku sangat mencintaimu," tambahnya.

Duka mendalam tak hanya diucap oleh anak dari sang musisi. Rekannya sesama musisi, Bruce Kulick juga mengucap duka. Mantan gitaris dari band legendaris KISS ini mengenang Eddie sebagai salah satu panutannya dalam bermusik. Kata Bruce, banyak dari permainan gitar Eddie begitu menginspirasinya dalam terus berkarya di jagat permusikan dunia.

“Saya sedih mendengar berita kematian salah satu pahlawan gitar saya yang sebenarnya, Eddie Van Halen. Dia memperluas lanskap permainan gitar, dan membawanya ke tingkat lain, hal itu seperti mobil dengan sebuah turbo yang meninggalkan semua orang. Saya sangat dipengaruhi oleh permainan emosionalnya. EVH RIP,” ucap Bruce.

Tak ketinggalan. Penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat, Billie Joel pun sampai-sampai menyebut kepergian Eddie takkan tergantikan sampai kapan pun. Menurut Billie kepergian Eddie membawa kekosongan yang dalam bagi permusikan dunia.

“Terkejut mendengar kematian Eddie Van Halen yang hebat. Dia adalah seorang musisi yang sempurna dan seorang virtuoso yang luar biasa pada gitar. Dia meninggalkan jejak kebesaran yang tak tergantikan,” ujar Billie.

Jejak keluarga Eddie di Banten

Jejak orang tua dari pria bernama lengkap Edward Lodewijk Van Halen mulai diketahui publik saat menjawab pertanyaan rekan bandnya, David Lee Roth. Kala itu, Lee Roth mencoba bertanya kepada Eddie dan saudaranya Alex Van Halen tentang dari mana asal kedua orang tua mereka. Alhasil keduanya sama-sama memberi jawaban.

Alex menjawab asal-usul ibunya berasal dari Indonesia. Sedangkan Eddie menyebut lokasi yang lebih spesifik, yakni Rangkasbitung, Lebak, Banten. Melansir The New York Times, Edward Lodewijk Van Halen lahir dari pasangan Jan dan Eugenia (beers) Van Halen pada 26 Januari 1955.

Ayah Eddie adalah seorang musisi klasik serba bisa. Sang ayah adalah pemain klarinet, saksofon dan pinanis asal Belanda. Lalu, ibu Eddie merupakan wanita cantik keturunan Indo-Belanda yang lahir di Rangkasbitung, Provinsi Banten.

Keduanya diceritakan bertemu di Indonesia saat sang ayah sedang melakukan tur musik ke Indonesia. Itu kali pertama mereka berjumpa. Singkat cerita kedua menikah dan lahirlah Eddie dan Alex.

Pindah ke Amerika

Kendati demikian, ayah Eddie yang memboyong istrinya ke Belanda demi kehidupan yang lebih baik, malah merasa tak kerasan berada di Negeri Kincir Angin. Prasangka buruk terhadap istrinya yang seorang keturunan perkawinan campur –-Indo— jadi salah satu alasannya.

Untuk itu, demi mengubah nasib dan membangun kehidupan baru, ayah Eddie memboyong keluarganya keluar dari Belanda untuk hijrah ke Amerika Serikat (AS) pada 1962. Eddie saat itu berusia tujuh tahun.

Mereka menetap di Pasadena, California. Karena kehidupan yang sulit, ayah dan ibu Eddie bekerja keras menghidupi anak-anaknya. Ibunya bekerja sebagai pembantu. Sementara, sang ayah bekerja sebagai petugas kebersihan, sambil sesekali mencari tambahan penghasilan dengan menjadi musisi.

Merasa peluang sebagai warga negara AS lebih baik, oleh sang ayah, kakak-beradik itu langsung dinaturalisasi. Tak hanya itu, kedua anaknya pun diajari bermain piano klasik sedari usia enam tahun. Uniknya, di situlah bakat bermusik duo Van Halen mulai terasa.

Akan tetapi, Eddie mengakui kalau dirinya tak begitu serius dalam bermusik. “Saya tidak pernah belajar cara membaca musik. Saya membodohi guru saya selama enam tahun. Dia tidak pernah tahu. Saya akan menjaga jari-jarinya, dan saya akan memainkannya," katanya ketika di wawancarai Rolling Stone pada 1995.

Sukses dengan Van Halen

Beruntung, Eddie sering mendengar musik-musik gubahan dari grup band asal Inggris, The Dave Clark Five. Lewat karya-karya band tersebut, kakak-beradik itu terinspirasi untuk memulai membuat band dan bermain rock n roll.

Kedua mulai berbagi peran. Eddie pada drum, sedang Alex pada gitar. Atas kepekaan Eddie selama bermain musik bersama Alex, lantas kedua berganti formasi.

Eddie mengambil keputusan tersebut melihat perkembangan Alex bersentuhan dengan musik. Menurut Eddie, Alex lebih cocok bermain drum. Selebihnya, Eddie mulai memainkan peran sebagai gitaris yang lama-kelamaan mulai ditekuni secara serius olehnya.

Keseriusan mereka dalam dunia musik langsung melahirkan band pertama mereka yang bernama Broken Combs. Lantaran tak senang dengan nama tersebut, mereka berdua mengganti nama band itu dengan Genesis pada 1972. Sebuah nama yang sudah digunakan oleh band inggris.

Keduanya pun begitu larut dalam bermusik. Setiap kali bermusik, Van Halen bersaudara sering kali menyewa sound system dari David Lee Roth, yang pada akhirnya bergabung bersama Eddie dan Alex sebagai vokalis.

Agar lengkap, Eddie pun merekrut Michael Anthony sebagai pemain bass dan mengubah nama band mereka menjadi Mammoth. Pada akhirnya, baik Eddie, Alex, Lee Roth dan Anthony mengubah kembali nama band menjadi Van Halen. Tak disangka-sangka, dewi fortuna berada dalam nama keluarga kakak-beradik itu.

Kiranya, saat band itu resmi mengganti nama menjadi Van Halen, kesuksesan mengiringi langkah mereka. kelak, Van Halen menjadi salah satu band di dunia yang berhasil menjual lebih dari 56 juta album. Dan itu hanya di AS.

Untuk mengenang Eddie, tak ada lagu yang paling baik menggambarkan tekad Eddie menjadi musisi selain penggelan dari lagu Jump (1984) karya Van Halen.

I get up and nothing' gets me down,

You got it tough, I've seen the toughest around,

And I know, baby, just how you feel,

You got to roll with the punches and get to what's real.