Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, tujuh tahun yang lalu, 23 Juni 2017, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan keluarganya berkunjung ke Bali untuk berlibur. Liburan itu rencananya akan diisi oleh rangkaian kegiatan bersenang-senang. Obama dijadwalkan menikmati wisata arum jeram, museum, hingga sawah.

Kunjungan itu dianggap berkah bagi pariwisata Indonesia. Sebelumnya, Obama adalah Presiden AS yang paling lekat ikatannya dengan Indonesia. Pria yang akrab disapa Barry itu pernah tinggal di Indonesia semasa kecil.

Jalan politik Obama sebagai Senator AS berjalan lancar. Ia mampu menyakinkan Partai Demokrat bahwa ia adalah yang terbaik sebagai pemimpin AS di masa mendatang. Kesempatan jadi capres pun datang kepadanya.

Kesempatan itu tak disia-siakan Obama. Pria kelahiran Honolulu, Hawaii, 4 Agustus 1961 yang berpasangan dengan Joe Biden mampu mengalahkan John McCain yang berpasangan dengan Sarah Fallin. Akhirnya, Obama pun mampu menjadi Presiden AS dari kalangan kulit hitam pertama sedari 2009.

Kebanggan itu tak melulu monopoli orang AS belaka. Kebanggaan itu turut diungkap oleh orang-orang yang pernah menghabis waktu bersama Obama di Jakarta. Dulu kala Obama sempat dibawa oleh ibunya Stanley Ann Dunham untuk menetap di Jakarta untuk bersekolah dari 1968 hingga 1971.

Barack Obama bersama istrinya, Michelle saat berlibur di Bali pada 23 Juni 2017. (ANTARA)

Obama kala itu bersekolah Menteng. Masa-masa itu jadi masa indah dalam hidup Obama. Ia memang pernah mendapatkan perundungan. Obama sering kali mendapatkan kata-kata ejekan: negro dan segala macam. Obama pun menganggap ejekan itu angin saja.

Kala Obama kesal ia akan membalasnya dengan kata: kampungan. Kehidupan Obama di Indonesia pun nyatanya jadi pelajaran berharga bagi Obama. Sekalipun Obama semasa jadi Presiden AS belum sempat berkunjung kembali ke Menteng, termasuk ke bekas sekolahnya dulu SDN 01 Menteng – Obama baru berkunjung setelah liburan dari Bali pada 2017.

“Jejak ini (hidup di Indonesia) bahkan menjadi modal paling penting Obama ketika kembahi ke Amerika dan kemudian terjun ke dunia politik. Dengan ayah kandung kulit hitam dari Kenya, ibu kulit putih berdarah Indian Cherokee, dan ayah tiri berkulit sawo matang, ia tak lagi gusar saat mendapat sebutan ‘miring’ dari teman-temannya.”

“David Axelrod, sahabat yang kemudian menjadi manajer strategi kampanye Obama, mengisahkan, ketika Obama masuk sekolah menengah di Honolulu, teman-teman putih Amerikanya justru memanggil dia dengan julukan Negro dari Indonesia. Dengan kematangan multikultural itu ia menapaki panggung politik,” ungkap Yos Rizal dan kawan-kawan dalam tulisannya di majalah Tempo berjudul Sang Presiden dari Menteng Dalam (2008).

Obama pun tak lantas melupakan Indonesia kala ia menikmati masa pensiunnya dari jabatan Presiden AS. Indonesia bak selalu ada dihatinya. Kondisi itu diperlihatkan Obama kala memilih Bali sebagai destinasi liburan keluarga.

Obama dan keluargannya pun tiba di Bali pada 23 Juni 2017. Aktivitasnya di Bali seraya dipersembahkan hanya untuk bersenang-senang. Ubud dipilih sebagai tempatnya menginap. Obama lalu banyak berkunjung ke museum, sawah, dan bermain arum jeram.

Kedatangan Barack Obama ke Bali disambut dengan gegap gembita. Pengusaha lokal menganggap kehadiran obama yang berencana menghabiskan waktu lima hari bawa berkah. Pun kunjungan itu jadi bukti bahwa pariwisata Indonesia, khususnya Bali aman dijelajahi.

Barack Obama bersama teman-teman masa kecilnya saat tinggal di Jakarta pada 1968-1971. (AP/The Telegraph)

"Kedatangan mantan Presiden AS Barack Obama bersama keluarga untuk berlibur ke Pulau Dewata diharapkan memberi dampak meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya dari Amerika Serikat. Mantan orang nomor satu di AS tersebut boleh dikatakan sebagai tolok ukur, bahwa Indonesia khususnya Bali sangat aman untuk berwisata.”

“Ini citra positif bagi pariwisata Indonesia, khususnya Bali. Karena orang-orang penting di dunia menyempatkan kunjungannya ke Pulau Dewata. Kami berharap sektor,” pelaku pariwisata sekaligus Dirut Nusa Dua Bali Convex, Bagus Surya Darma sebagaimana dikutip laman ANTARA, 23 Juni 2017.