Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, lima tahun yang lalu, 25 April 2019, mantan Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) era 2009-2017, Joe Biden secara resmi mengumumkan dirinya ikut dalam Pilpres AS. Ia akan maju sebagai kandidat capres dari Partai Demokrat.

Biden ingin mengembalikan nilai-nilai demokrasi di Negeri Paman Sam. Sebelumnya, Biden dikenal sebagai politikus ulung. Kariernya di dunia politik sudah berlangsung sejak lama. Kondisi itu membuat Partai Demokrat merestuinya mendampangi Obama sebagai Wapres.  

Pengacara kondang banting setir ke politik bukan cerita baru dalam dunia politik AS. Joe Biden pernah merasakannya. Nyatanya, panggung politik justru dapat melejitkan namanya. Ia mempu menjadi anggota Senat AS dari Delaware sedari 1973 hingga 2009.

Kiprahnya sebagai senat lumayan mentereng. Biden banyak membawahi urusan luar negeri hingga kebijakan AS melawan narkoba. Vokalnya Biden pun kerap membawa kekaguman. Partai Demokrat lalu memberikan Biden kesempatan menemani Barack Obama dalam kontestasi politik Pilpres AS 2009.

Biden tak mempermasalahkan jika Obama lebih muda darinya. Duet itu lalu membawa berkah. Keduanya mampu menang pada Pilpres 2019, kemudian menang lagi dalam periode dua pada Pilpres 2012.

Barack Obama dan Joe Biden dalam kampanye Pilpres AS 2009. (Wikimedia Commons)

Popularitas Obama-Biden kian menanjak. Keduanya saling melengkapi. Obama bahkan banyak berdiskusi dengan Biden urusan negera. Semuanya karena Biden memiliki kepekaan dalam masalah nasional. Biden dianggap Obama mampu bergerak cepat bila ada problem macam krisis anggaran.

Kekaguman Obama pun memuncak. Obama dengan bangganya turut memberikan Biden penghargaan bergengsi di Gedung Putih pada 12 Januari 2017. Penghargaan itu adalah Medal of Freedom. Sebuah penghargaan tertinggi untuk sipil AS.

Biden dianggap Obama memiliki kontribusi signifikan untuk kepentingan nasional AS. Biden dengan senang hati menerimanya. Sekalipun cukup kaget.

“Anda (Obama) lebih dari sekedar menepati komitmen kepada saya, dengan mengatakan bahwa Anda ingin saya membantu dalam pemerintahan. Saya dapat mengatakan bahwa saya adalah bagian dari perjalanan seorang pria luar biasa yang melakukan hal-hal luar biasa untuk negara ini,” kata Biden sebagaimana dikutip Michael D. Geser dalam tulisannya berjudul Obama Surprises Joe Biden with Presidential Medal of Freedom (2017).

Karier politiknya sebagai Wapres pun berakhir pada 2017. Segala macam spekulasi terkait langkah Biden selanjutnya muncul. Biden dianggap segera menarik diri dari peta politik AS. Namun, ada pula yang menyebut Biden justru akan mempersiapkan dirinya untuk Pilpres 2020.

Spekulasi itu muncul karena Biden kerap tak setuju dengan langkah politik yang diambil oleh Presiden Donald Trump. Banyak orang jadi bertanya terkait kemungkinan pencalonannya. Biden pun hanya menjawab: jangan bilang tidak akan pernah maju.

Rasa penasaran Rakyat AS pun terjawab pada 25 April 2019. Ia secara resmi mengumumkan dirinya akan ikut dalam Pilpres 2020 lewat sebuah video yang diunggah di akun media sosialnya di Twitter @JoeBiden.

Biden berencana bersaing dengan kandidat lainnya dari Partai Demokrat untuk jadi Capres. Biden dalam video itu turut menyinggung terkait bahaya jika Trump terus berkuasa.

"Nilai-nilai utama bangsa ini, kedudukan kita di dunia, demokrasi kita, semua yang telah membuat Amerika, saat ini sedang dipertaruhkan. Itulah sebabnya, hari ini saya mengumumkan pencalonan saya untuk Presiden Amerika Serikat," tulis Biden dalam akun Twitternya, 25 April 2019.