Laporan Senat AS: Putra Joe Biden Diduga Curi Keuntungan dalam Kebijakan Ukraina
Hunter Biden (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Senat Amerika Serikat (AS) merilis sebuah laporan yang berisi keluhan dari dua anggota pemerintahan Barrack Obama pada 2015. Keluhan itu terkait peran Hunter Biden, anak calon presiden dari partai Demokrat, Joe Biden, yang mencuri keuntungan lewat perusahaan energi yang berbasis di Ukraina, Burisma. 

"Posisi Hunter Biden di dewan Burisma membayangi pekerjaan mereka yang memajukan reformasi antikorupsi di Ukraina," tulis laporan tersebut.

Laporan setebal 87 halaman itu seperti diwartakan BBC, menyebut peran Hunter Biden di Burisma yang dicurigai melakukan korupsi yang "canggung" dan "bermasalah" pada saat AS mencoba membantu membersihkan korupsi di Ukraina. Sayangnya, laporan itu baru diungkap sedikit kepada publik.

"Posisi Hunter Biden di dewan Burisma bermasalah dan ikut campur dalam pelaksanaan kebijakan yang efisien sehubungan dengan Ukraina," kata laporan itu, menambahkan bahwa kerabat Biden "menguangkan nama Joe Biden". "Sejauh mana peran Hunter Biden di dewan Burisma memengaruhi kebijakan AS terhadap Ukraina tidak jelas," tertulis.

Sementara itu, laporan tersebut juga merinci luasnya hubungan  Hunter Biden dengan kepentingan asing dan para pemimpin bisnis yang dipertanyakan di Ukraina dan China. Hal tersebut menciptakan "masalah kriminal keuangan, kontraintelijen, dan pemerasan". Hal ini juga menunjukkan bahwa putra Joe Biden tersebut mendapat untung dari nama keluarganya. 

Laporan tersebut mengakui bahwa masih ada detail yang tidak diketahui, tetapi waktu hampir habis bagi Partai Republik untuk mengubah topik ini menjadi sesuatu yang akan menjadi perhatian para pemilih. Namun, jika Joe Biden menang pada November, lawan politiknya kemungkinan besar akan terus menggali, dengan harapan membangun informasi dalam laporan itu. Bukti yang lebih nyata dapat merusak kepresidenannya.

Menjelang rilis laporan, yang mana enam minggu sebelum pemilihan presiden, ketua komite Ron Johnson mengatakan dalam wawancara bahwa perilisan laporan tersebut juga memiliki tujuan. Komite merilisnya sebelum pemilihan agar pemilih mengetahui lebih lanjut tentang Joe Biden dan keluarganya sebelum memberikan suara mereka.

Pemakzulan Trump

Kehadiran Hunter Biden di dewan Burisma menyebabkan persidangan pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump pada Desember 2019. Trump telah mengklaim bahwa Biden ikut campur di Ukraina untuk membantu kepentingan bisnis putranya. Tetapi anggota parlemen tidak menemukan bukti tentang hal ini. Trump saat itu didakwa secara diam-diam menahan bantuan militer untuk Ukraina demi menekan otoritas Ukraina agar menyelidiki Joe Biden yang mana penantang Trump dalam Pilpres 2020. 

Saat sidang pemakzulan, Pengacara Trump Pat Cipollone, menyerang balik atas tuduhan terhadap presiden dan mengatakan Demokrat tidak pernah memenuhi standar pemakzulan yang diatur oleh Konstitusi AS.

"Satu-satunya kesimpulan adalah presiden tidak melakukan kesalahan apa pun. Sama sekali tidak ada kasus," kata Cipollone. 

Tim hukum Trump mengatakan bahwa Trump dan Ukraina adalah kabar angin. Cipollone menggambarkan tuduhan penekanan kepada Ukraina adalah upaya ilegal untuk mencegah Trump terpilih kembali sebagai presiden.