Jakarta - Kisah Ahmaud Arbery, Breonna Taylor, dan George Floyd memicu gerakan #BlackLivesMatter secara masif. Deretan kisah ketidakadilan terhadap ras kulit hitam yang lainnya pun ikut terkuak. Salah satunya adalah kisah Elijah McClain yang terjadi tahun lalu.
Kasus rasisme kembali diusut satu per satu. Petisi dan demonstrasi dilakukan dimana-mana. Kemarin, tepatnya hari Sabtu di Aurora, Colorado, Amerika Serikat, ribuan orang berkumpul untuk mengenang Elijah McClain. Ia adalah seorang pria berumur 23 tahun yang meninggal pada tanggal 30 Agustus 2019. Tragedi kali ini melibatkan kepolisian daerah Aurora.
Acara vigil ini berlangsung damai. Masyarakat duduk bersama kerabat dan keluarganya di Aurora Park sambil mendengarkan alunan biola dari para penampil. Hal ini dilakukan karena Elijah dikenal sering memainkan biola untuk menghibur binatang di tempat penampungan setiap jam istirahat makan siang.
Keindahan suasana itu dibubarkan oleh polisi yang tiba-tiba datang bergerombol ke Aurora Park. Mereka dilengkapi peralatan anti huru-hara dan menyebarkan semprotan merica kepada para pengunjung di sana. Padahal kegiatan ini bahkan tak bisa dikatakan sebagai aksi protes atau demonstrasi, meskipun mereka tetap menginginkan keadilan untuk Elijah.
Bagi yang belum mengenal Elijah McClain, dia diketahui adalah seorang terapis pijat yang sangat lembut. Dia bahkan dikatakan tidak memakan daging ataupun membunuh lalat. Kasus pembunuhan tak beralasan ini pun kembali muncul untuk dipertanggungjawabkan.
Lewat akun Twitter resminya, Aurora Police Department mengaku bahwa anggota mereka tidak menggunakan gas air mata untuk menghadapi rombongan masyarakat hari itu. Mereka mengatakan penggunaan semprotan merica baru dilakukan saat ada kelompok kecil yang mengumpulkan kayu dan batu, serta menolak untuk mundur. Namun, pengguna Twitter lainnya yang mengaku ada di lokasi kejadian hari itu mengatakan bahwa hal itu tidak benar dan mereka berbohong. Hal ini diperburuk dengan dinonaktifkannya fitur balasan atas tweet resmi milik Aurora PD. Masyarakat kembali berteriak bahwa polisi tidak dapat dipercaya.
Pada 26 Juni lalu, Gubernur Colorado, Jared Polis memerintahkan secara khusus Jaksa Agung Phil Weiser untuk menyelidiki kasus ini. Jared mengatakan dia tergerak atas cerita dari ibu, keluarga, serta teman-teman Elijah yang menggambarkan sosok Elijah yang bertanggung jawab, lembut, dan membawa kedamaian. Dia bilang, seharusnya Elijah masih hidup hari ini dan kita berhutang kepada keluarganya untuk mengambil langkah ini dan mendapatkan keadilan.
Today I signed an Executive Order designating Attorney General Phil Weiser to investigate and, if the facts support prosecution, criminally prosecute any individuals whose actions caused the death of Elijah McClain.
Executive Order: https://t.co/efmVp0mhGS
Statement below: pic.twitter.com/M5q14GoHPE
— Governor Jared Polis (@GovofCO) June 25, 2020
Jaksa penuntut Dave Young juga mengungkapkan dukungannya atas investigasi independen ini. Dia mengatakan kematian Elijah tragis dan tidak perlu, tapi pekerjaannya mengharuskan adanya bukti yang kuat untuk menjatuhkan hukuman pidana.
Sayangnya semua hal ini baru terjadi 10 bulan setelah tragedi itu. Investigasi independen ini baru bisa terwujud setelah banyaknya petisi ditandatangani, protes dimana-mana, dan mendapatkan perhatian warga dunia. Di mana seharusnya tak peduli siapa pun, di mana pun, atau seperti apa pun kisahnya, pihak penegak hukum yang bersalah berkewajiban untuk bertanggung jawab.
Siniar VOI kali ini akan menceritakan kembali kasus pembunuhan Elijah McClain yang terjadi setahun lalu. Silakan tekan tombol dengarkan dan kami akan bercerita untuk Anda.