Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat berhasil melewati penutupan pemerintahan atau goverment shutdown setelah Senat AS setuju meloloskan rencangan undang-undang (RUU) belanja jangka pendek menjadi undang-undang.

Awalnya, pemerintahan AS berada diambang penutupan setelah kongres gagal meloloskan kebijakan anggaran belanja jangka pendek pada Jumat, 29 September 2023.

Dikutip dari CNBC, pada Sabtu malam, 30 September 2023 Senat memutuskan untuk mengesahkan resolusi lanjutan tersebut 3 jam sebelum penutupan pemerintah federal pada pukul 12:01 pagi waktu setempat akan berlaku.

Akhirnya, Senat AS meloloskan rancang undang-undang belanja untuk mencegah penutupan pemerintahan yang akan memicu efek domino yang membawa malapetaka pada masyarakat maupun perekonomian di Amerika.

Rancangan undang-undang tersebut telah ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Joe Biden pada Sabtu malam waktu setempat.

Langkah tersebut akan membuat pemerintah tetap buka hanya 45 hari atau hingga 17 November 2023, memberikan DPR dan Senat lebih banyak waktu untuk menyelesaikan undang-undang pendanaan mereka.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan mayoritas bipartisan di DPR dan Senat memilih untuk menjaga agara pemerintahan tetap buka.

“Malam ini, mayoritas bipartisan di DPR dan Senat memilih untuk menjaga pemerintah tetap terbuka, mencegah krisis yang tidak perlu yang akan menimbulkan rasa sakit yang tidak perlu pada jutaan orang Amerika yang bekerja keras,” ujar Biden dikutip dari CNN, Minggu, 1 Oktober.

Masih mengutip CNN, dalam undang-undang dimuat bahwa anggaran akan mencakup bantuan bencana alam tetapi tidak termasuk dana tambahan untuk Ukraina atau keamanan perbatasan. Termasuk juga langkah untuk menjaga Administrasi Penerbangan Federal tetap operasional.