Begini Langkah SKK Migas Dongkrak Produksi Minyak Dalam Negeri
Ilustrasi (Foto: Dok Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan para CEO Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menyetujui lima rekomendasi peningkatan kinerja hulu migas nasional untuk mencapai target jangka pendek tahun 2022 dan 2023 maupun target jangka panjang 2030.

"Rekomendasi yang ada mencerminkan kebutuhan riil dari industri hulu migas, dan kami berharap para pemangkukepentingan memberikan dukungannya untuk merealisasikan rekomendasi tersebut,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan resmi, Selasa, 12 Juli.

Adapun kelima rekomendasi dalam rangka mencapai target produksi minyak dan gas dalam jangka pendek dan target jangka panjang 2030 yaitu produksi 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD antara lain melakukan inventarisasi upaya-upaya jangka pendek (dalam 3 bulan) peningkatan produksi migas (kuantitatif per jenis upaya).

Kedua, melakukan pengkajian cost and benefit upaya peningkatan produksi yang massif, agresif dan efisien, serta beberapa dampaknya terhadap produksi.

Ketiga, melakukan upaya peningkatan produksi, khususnya untuk program Filling The Gap.

Keempat, melakukan pendalaman mekanisme EOR (jika dapat diimplementasikan) terkait pemetaan potensi pengembangan baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk variasi jenis chemical yang dapat dipergunakan.

Dan yang terakhir menyiapkan WP&B 2023 secara massif, agresif dan efisien sesuai dengan komitmen-komitmen kepada Pemerintah (KKP) dan Long Term Planning.

“Saat ini kita sudah memiliki buku panduan harga migas Semester I dan saya berharap sudah dipergunakan untuk membantu perencanaan dan operasional komersialisasi migas sehingga akan didapatkan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan optimalisasi penerimaan negara dan KKKS”, ujar Dwi Soetjipto.

Lebih lanjut, Dwi Soetjipto menyampaikan, momentum kenaikan harga migas ini, belum tidak serta merta mendorong kenaikan investasi migas, di mana investasi migas baru mencapai 4.8 miliar dolar AS.

Dengan disepakatinya lima rekomendasi, ia optimistis di sisa tahun 2022 akan ada perbaikan kinerja yang signifikan.

“Saya menyampaikan apresiasi atas apa yang kita capai pada pertemuan ini, namun saya meningatkan bahwa ini baru langkah awal saja, maka implementasinya menjadi paling utama. SKK Migas akan melakukan pemantauan atas kesepakatan dalam CEO Forum 2022," ujarnya.

Dwi bilang, Forum CEO 2022 mendapatkan apresiasi dari para pimpinan tertinggi/CEO KKKS, hal ini tampak dari tingkat kehadiran maupun kontribusi dari para CEO tersebut.

Hal-hal yang menjadi perhatian para CEO Hulu Migas antar lain adalah penguatan institusi hulu migas untuk memberikan kepastian hukum dan investasi, terkait upaya penanganan unplanned shutdown, yang juga menjadi perhatian adalah bagaimana recovery pascapulihnya kembali operasi, bagaimana menutupi produksi yang hilang dan sebagainya.