Bagikan:

JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memberikan dukungan formal untuk Joe Biden melalui sebuah video. Obama mendesak agar Partai Demokrat di seluruh spektrum ideologis partai untuk bersatu bersama Joe Biden dan membentuk sebuah front persatuan untuk mengalahkan Presiden Donald Trump dan memenangkan kembali Gedung Putih.

Dalam video tersebut, Obama memuji karakter dan ketahanan Biden, menggembar-gemborkan dia sebagai kandidat yang tepat untuk memimpin negara melalui krisis seperti pandemi COVID-19 yang kini sedang berlangsung. Saat masih memerintah, Obama dan Biden menangani wabah H1N1 dan Ebola.

"Jika ada satu hal yang telah kita pelajari sebagai negara dari saat-saat krisis besar, itu adalah semangat untuk saling menjaga satu sama lain tidak dapat dibatasi pada rumah kita, atau tempat kerja kita, atau lingkungan kita, atau rumah ibadah kita ... Itu juga harus tercermin dalam pemerintahan nasional kita," ujar Obama, dilansir CNN, Rabu 15 April.

Mantan presiden itu juga memberikan pujian penuh kepada Bernie Sanders dan menyampaikan apa arti dukungannya demi cita-cita AS. Diketahui, Sanders juga ikut mendukung Joe Biden untuk mengalahkan Trump. 

"Bernie adalah orang Amerika asli, seorang pria yang telah mengabdikan hidupnya untuk menyuarakan harapan, impian, dan frustrasi orang-orang yang bekerja. Dia dan saya tidak selalu menyetujui segalanya, tetapi kita selalu berbagi keyakinan bahwa kita harus membuat Amerika menjadi masyarakat memiliki keadilan lebih," kata Obama.

Obama juga memberikan beberapa kritik langsung kepada penggantinya tanpa menyebut nama Trump. "Satu hal yang semua orang telah pelajari sekarang adalah bahwa Partai Republik menduduki Gedung Putih dan menjalankan Senat AS tidak tertarik pada kemajuan. Mereka tertarik pada kekuasaan," singgung Obama. 

Obama menyebut bahwa kepemimpinan di AS saat ini sebagai kepemimpinan yang lebih tertarik membantu orang kaya di tengah pandemi daripada masyarakat AS pada umumnya. Dia berargumen bahwa Presiden dan Senat dari Partai Republik telah berulang kali mengabaikan prinsip-prinsip aturan hukum Amerika, hak suara, dan transparansi. Mirisnya hal tersebut juga dibantu oleh "jaringan propaganda dengan sedikit memerhatikan kebenaran."

Sementara, pesan itu ditujukan untuk menggalang para pendukung Joe Biden yang loyal terhadap Partai Republik. Pesan tersebut juga ​​ditujukan pada beberapa anggota Demokrat yang skeptis terhadap mantan wakil presiden tersebut dengan secara jelas menyoroti pertaruhan dalam pemilihan. Banyak orang dari kalangan Partai Demokrat yang mencalonkan diri sebagai presiden membuat argumen bahwa Joe Biden tidak mumpuni. 

Pada November 2019, Obama mengatakan dia telah berbicara dengan semua kandidat selama kampanye, sering memberi mereka saran sebelum mengumumkan tawaran mereka dan setelah mereka keluar. Para penasihat mantan presiden mengatakan, nasihatnya selalu sama: pertimbangkan mengapa Anda yakin Anda harus menjadi presiden, apa dampaknya pada keluarga Anda, dan apakah Anda benar-benar bisa menang.

Biden sendiri tidak malu mengakui kekagumannya pada Obama sepanjang kampanye Pilpres AS 2020. Biden sering menggambarkan dirinya sebagai seorang Demokrat yang lekat akan "Obama-Biden" dan dalam pidatonya di seluruh negeri, dengan tenang ia menyebut Obama dengan nama depannya yaitu Barack.

Mantan wakil presiden itu bahkan menggunakan sebagian dari unjuk rasa besar pertamanya sebagai kandidat presiden pada 2019 untuk memuji Obama sebagai pria yang luar biasa. "Aku memerhatikan dari dekat, karakternya, keberaniannya, visinya. Dia adalah presiden yang anak-anak kita butuhkan. Dan memang, dia adalah presiden yang hebat," kata Biden dalam suatu kesempatan. 

Obama memberikan pujian serupa, menyebut Biden sebagai teman dan menggambarkan keputusan untuk memilih Biden sebagai wakil presidennya sebagai salah satu keputusan terbaik yang pernah ia buat. "Dia menjadi teman dekat dan aku percaya Joe memiliki semua kualitas yang kita butuhkan sebagai seorang Presiden saat ini," kata Obama.