Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, sekarang bukan saatnya untuk menilai respons global terhadap pandemi COVID-19. Namun, ia meminta masyarakat internasional fokus bekerja sama untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.

"Begitu kita akhirnya membalik halaman tentang epidemi ini, harus ada waktu untuk melihat kembali sepenuhnya dan memahami bagaimana penyakit seperti itu muncul dan menyebarkan kehancurannya begitu cepat di seluruh dunia, dan bagaimana semua yang terlibat bereaksi terhadap krisis ini. Tapi sekarang bukan saatnya," kata Guterres dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis 9 April. 

Guterres mengeluarkan pernyataan ini setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik tajam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dianggapnya hanya fokus pada China dan mengeluarkan nasihat buruk selama wabah COVID-19. Trump juga mengatakan, pemerintahannya sedang mempertimbangkan untuk menunda pendanaannya untuk organisasi itu.

“Virus ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam kehidupan kita dan membutuhkan respons yang belum pernah terjadi juga. Jelas, dalam kondisi seperti itu, ada kemungkinan bahwa fakta yang sama memiliki interpretasi yang berbeda oleh entitas yang berbeda,” kata Guterres.

"Sekarang adalah waktunya untuk bersatu bagi komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas dalam upaya menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan," tukas dia.

Sebelumnya, otoritas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantah bahwa organisasi mereka merupakan "China-sentris" dan mengatakan memotong dana pada fase akut pandemi seperti sekarang bukanlah waktu yang tepat.

Kontribusi AS untuk WHO pada 2019 lebih dari 400 juta dolar AS, hampir dua kali lipat dari dana yang disumbangkan oleh negara terbesar kedua di dunia, menurut Departemen Luar Negeri AS. Sedangkan China menggelontorkan 44 juta dolar Amerika untuk WHO. 

"Kita masih dalam fase akut pandemi sehingga sekarang bukan saatnya untuk mengurangi pendanaan," Dr Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, mengatakan. 

Dr Bruce Aylward, penasihat senior Direktur Jenderal WHO, juga membela hubungan WHO dengan China. Ia mengatakan, hubungan dengan pihak berwenang Beijing sangat penting untuk memahami penyebaran wabah tersebut.

"Sangat penting pada bagian awal wabah ini untuk memiliki akses penuh ke segala hal yang mungkin, untuk turun langsung dan bekerja dengan China untuk memahami hal ini," kata Aylward.

"Hal seperti ini adalah sesuatu yang kami lakukan dengan setiap negara yang terdampak keras seperti Spanyol dan tidak ada hubungannya dengan China secara khusus," tambahnya. 

Aylward, yang memimpin misi WHO ke China pada Februari, membela rekomendasi WHO untuk menjaga perbatasan AS tetap terbuka. Ia mengatakan, China telah bekerja sangat keras untuk mengidentifikasi dan mendeteksi kasus-kasus awal.

Dia juga mengatakan pihaknya akan memberi pengarahan singkat secara pribadi tentang pandemi COVID-19 kepada Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang atas permintaan dua pertiga anggota badan tersebut.