China Larang WHO Memasuki Negaranya untuk Menginvestigasi Asal Usul COVID-19
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan China telah memblokir kedatangan timnya dalam rangka penyelidikan asal usul virus penyebab pandemi COVID-19. Padahal Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dua ilmuwan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah diterbangkan menuju ke Wuhan.

Otoritas China tiba-tiba saja mengatakan belum menyetujui izin yang diperlukan agar tim PBB bisa memasuki negara itu. Padahal China sebelumnya telah menyepakati penyeledikan tersebut.

"Saya sangat kecewa dengan berita ini," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa. "Saya telah melakukan kontak dengan pejabat senior China dan saya sekali lagi telah menjelaskan bahwa misi tersebut adalah prioritas bagi WHO dan tim internasional."

Mengutip CNN, Rabu 6 Januari, Tedros mengatakan WHO "sangat ingin menjalankan misi secepat mungkin" dan dia telah diberi jaminan bahwa China mempercepat prosedur internal untuk "penempatan sedini mungkin."

Dr. Michael Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO mengatakan ada masalah dengan visa dan satu anggota tim telah kembali ke negaranya. Yang lainnya sedang menunggu saat transit di negara ketiga.

Pejabat WHO telah lama bernegosiasi dengan China untuk memungkinkan tim ilmuwan mengakses situs-situs utama untuk melakukan penyelidikan asal mula virus. Virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019 dan kemungkinan lompatannya dari spesies inang yang tidak teridentifikasi ke manusia.

Pada Mei 2020, WHO setuju untuk mengadakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi yang menyerukan penyelidikan independen. Ryan mengatakan tim berharap dapat segera menyelesaikan masalah birokrasi tersebut yang dapat diselesaikan dengan iktikad baik dan "beberapa jam ke depan."

Didesak AS dan Australia

Amerika Serikat (AS) dan Australia telah memimpin dakwaan dalam mengkritik penanganan China terhadap tahap awal pandemi. Kedua negara menuduh China meremehkan tingkat keparahannya dan mencegah respons yang efektif hingga terlambat.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyalahkan China atas pandemi global dan mengumumkan bahwa AS akan mengakhiri hubungannya dengan WHO. Trump mengatakan bahwa China belum melaporkan dengan benar informasi yang dimilikinya tentang virus corona dan telah menekan WHO untuk "menyesatkan dunia."

Pemerintah China berulang kali menolak tuduhan yang dibuat oleh AS dan pemerintah Barat lainnya. China menyatakan bahwa telah memperingatkan adanya virus corona baru sejak awal wabah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying sebelumnya mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu sangat menyambut kedatangan tim WHO. 

Saat negara-negara di seluruh dunia berjuang dengan lonjakan dan wabah baru, China tampaknya pulih kembali. Bulan lalu, negara itu membukukan pertumbuhan ekonomi yang positif untuk kuartal kedua berturut-turut.