Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 27 tahun yang lalu, 2 April 1997, produser film kesohor Jepang, Tomoyuki Tanaka meninggal dunia karena stroke. Kepergian pencipta ‘monster’ Godzilla itu membawa kedukaan mendalam bagi seisi Jepang.

Sebelumnya, Tanaka ngebet ingin mengangkat pilih bertema penjajahan Jepang di Indonesia. Inisiasi itu tak didukung penuh pemerintah Indonesia. Alih-alih Tanaka terus menyesal selama pula ke Jepang, ia justru dapat ide hidupkan film monster kadal raksasa, Godzilla.

Kegagalan kadang kala tak mengenal waktu. Tomoyuki Tanaka pernah merasakannya. Pria kelahiran Kashiwara, 26 April 1910 itu pernah dengan percaya diri datang ke Indonesia pada 1950-an. Kedatangannya secara khusus untuk bertemu dengan pemerintah Indonesia.

Tujuannya untuk menindaklanjuti rencana kerjasama Jepang-Indonesia untuk membuat film. Sebuah film yang mencoba mencoba mengangkat terkait penjajahan Jepang di Indonesia. Eiko no Kanatani (Di Balik Kemuliaan), judulnya.

Proses pengambilan gambar film Godzilla pada 1954. (Wikimedia Commons)

Masalahnya muncul. Pemerintah Indonesia enggan mengeluarkan izin sekaligus visa untuk Tanaka dan krunya. Kegagalan itu dianggap Tanaka cukup menyakitkan. Ia segera pulang ke Jepang dengan tangan hampa. Apalagi, ia tengah kebingungan mecari ide untuk film selanjutnya.

Pucuk di cinta ulam tiba. Di atas pesawat ia justru mendapatkan ide. Ide itu hadir kala ia mengintip ke luar jendela pesawat. Ia mencoba berspekulasi terkait apa yang ada di bawah permukaan air. Tanaka mulai berpikir untuk menciptakan monster kadal raksasa.

Monster itu diberi nama Gojira (Godzilla). Sebuah kata yang konon diadaptasi dari bahasa Jepang kujira (paus) dan gorira (gorila). Ia dan krunya menyiapkan rencana besar itu. Ishiro Honda didaulat sebagai sutradara sekaligus membantu menyusun cerita.

Eiji Tsuburaya seorang pionir special effects di Jepang dilibatkan. Hasilnya memukai. Film Godzilla mampu merebut hati seisi Jepang pada 1954. Sekuelnya pun ditunggu-tunggu. Sekalipun film itu bak mengingatkan orang Jepang terkait tragedi bom atom yang menimpa Hiroshima dan Nagasaki.

Pencipta Godzilla sekaligus produser kenamaan Jepang, Tomoyuki Tanaka. (Wikimedia Commons)

“Anak-anak muda, kebanyakan laki-laki ikut meramaikan penjualan boneka Godzilla, video game, teka-teki gambar, dan rekaman yang berisi tema-tema dari banyak film Godzilla. Mengapa kadal besar begitu populer adalah jenis pertanyaan yang membantu menjaga beberapa majalah Jepang tetap hidup.”

“Sebuah terbitan berkala, Chuo Koron, tahun lalu menyatakan bahwa Godzilla seperti ‘monster suci’ yang muncul ke permukaan pada saat krisis. Tanaka memandang makhluk ini sebagai simbol ketakutan Jepang modern terhadap perang nuklir dan kemudahan yang dapat menghapuskan kemakmuran ekonomi yang telah diperoleh dengan susah payah di negara tersebut,” ujar Clyde Haberman dalam tulisannya di surat kabar The New York Times berjudul After Nine Years, Godzilla Return to the Screen (1984).

Kesuksesan Godzilla kian melambungkan nama Tanaka. Sekuel demi sekual Godzilla dibuatnya. Monster itu bak membawa keuntungan melimpah bagi rumah produksi Tanaka, Toho. Semenjak itu, nama Tanaka dan Godzilla bak dua hal yang tak dapat dilepaskan.

Tanaka pun terus melanjutkan kiprahnya di dunia film. Tiada yang mampu menghentikan tekatnya, selain ajal. Kondisi itu baru terjadi pada 2 April 1997. Tanaka meninggal dunia karena stroke. Kepergiannya membawa kedukaan yang mendalam dari seisi Jepang, kemudian dunia.

Tanaka boleh meninggal dunia. namun, Godzilla, kreasinya terus hidup. Bahkan, hingga hari ini. 

“Tomoyuki Tanaka, ‘orang tua’ dari serial film monster Godzilla meninggal karena stroke pada 2 April di Tokyo. Atau 16 bulan setelah ciptaannya yang menyerupai kadal raksasa dibunuh di sekuel terakhirnya.”

“Tuan Tanaka, mantan pimpinan perusahaan produksi film Toho, menjadi terkenal pada tahun 1954 dengan film Godzilla. Kisah tentang monster yang terbangun dari tidur panjangnya akibat pengujian bom hidrogen di Pasifik Selatan,” tertulis dalam laporan laman The Washington Post berjudul 'Godzilla' Creator Tomoyuki Tanaka Dies (1997).