JAKARTA - Kane Tanaka, orang tertua di dunia asal Jepang meninggal di usia 119 tahun, berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.
Dia meninggal karena usia tua di rumah sakit kota Fukuoka, Jepang, pada 19 April, melansir NHK, Selasa, 26 April. Selama hidupnya, dia sangat menyukai cokelat dan minuman bersoda.
Kane Tanaka adalah seorang wanita yang lahir di Desa Wajiro, Jepang pada 1903. Melansir Paragram.id, Tanaka dinobatkan oleh Guinness World Record sebagai manusia tertua di dunia pada 2019, tepat di usianya yang ke-116.
Perempuan yang lahir sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini menikah pada usia 19 tahun. Ia mengirim suami dan putranya ke garda depan Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada 1937.
Tanaka menghabiskan hidupnya tinggal di panti jompo di Fukuoka, Jepang. Di usia yang sudah sangat lanjut, Tanaka masih terlihat bugar dan semangat menjalani hidup.
Saking banyak usianya, tak terasa Tanaka juga telah melewati serangkaian peristiwa penting dunia, mulai dari Perang Dunia I, Perang Dunia II, Pandemi Flu Spanyol, hingga Pandemi Covid-19.
Selain itu, Tanaka juga hampir diikutsertakan dalam estafet obor pada ajang olahraga terbesar, Olimpiade Tokyo 2021. Sayangnya, hal ini harus batal karena pertimbangan pandemi. Maklum saja, pandemi Covid-19 memiliki risiko yang amat besar pada lansia. Apalagi mengingat umur Kane Tanaka yang lebih dari seratus tahun, tentunya resikonya jadi makin besar.
Meskipun berusia cukup tua, namuan Kane Tanaka ternyata punya kegemaran yang tak kalah dengan anak muda. Dia gemar minum soda dan makan cokelat.
Seperti ketika dirinya berulang tahun ke-118, bersama anggota panti jompo lain dan sanak keluarganya merayakan hari kelahirannya itu. Tentu tak lupa soda dan coklat akan jadi hidangannya.