Bagikan:

JAKARTA - Keintiman fisik jadi bagian penting dari hubungan. Ketika seks tidak lagi dilakukan, pasangan bisa merasa kurang terhubung satu sama lain dan masalah seperti komunikasi dan stres dapat berkembang menjadi konflik.

Meski keintiman seksual penting guna menjaga pasangan tetap terikat dan bahagia, manfaat kenikmatan seksual tidak hanya sampai di situ. Orgasme teratur memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan mental dan fisik.

“Orgasme adalah puncak gairah seksual dan menyebabkan perasaan nikmat yang intens,” kata Monique De Four Jones, MD, kepala asosiasi persalinan di Rumah Sakit Wanita Katz di Long Island Jewish Medical Center di Hempstead.

Berikut lima manfaat orgasme bagi kesehatan lebih baik, disadur dari Everyday Health, Selasa, 9 Juli.

Suasana hati jadi lebih baik

Saat orgasme, tubuh melepaskan dopamin, yang dikenal sebagai hormon “bahagia” atau “merasa senang”. Ini dipicu oleh apa pun yang membuat seseorang senang, termasuk orgasme.

“Dopamin bekerja di area otak untuk memberi Anda perasaan senang, puas, dan motivasi,” kata Dr. De Four Jones. 

“Ini juga mengaktifkan jalur penghargaan di otak yang menyebabkan kita lebih menginginkan aktivitas ini.”

Dopamin dan hormon peningkat suasana hati lainnya yang dilepaskan saat berhubungan seks, termasuk serotonin, vasopressin, dan oksitosin (hormon “cinta”) juga dapat membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama tubuh.

Meskipun kortisol penting untuk banyak fungsi tubuh, terlalu banyak kortisol dalam tubuh seiring waktu karena stres kronis dapat menimbulkan efek negatif, termasuk peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah, dan gangguan tidur.

Meningkatkan kualitas tidur

Karena orgasme dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengurangi stres, hal ini diyakini membantu meningkatkan kualitas tidur, kata De Four Jones. Sebuah survei kecil  diterbitkan pada Mei 2023 di jurnal Sleep menemukan 75 persen peserta melaporkan tidur malam lebih baik setelah berhubungan seks atau orgasme menjelang waktu tidur.

Dalam penelitian lain, 250 partisipan mengisi kuesioner harian selama 14 hari berturut-turut tentang persepsi mereka terkait bagaimana seks dan orgasme memengaruhi kualitas tidur. Hasilnya menunjukkan seks dan orgasme dikaitkan dengan peningkatan signifikan dalam latensi tidur (jumlah waktu yang diperlukan untuk tertidur) dan kualitas tidur.

Perkuat dasar panggul

Meski masih terbatas, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orgasme dapat memperkuat dasar panggul, terutama pada mereka yang baru saja melahirkan. Kekuatan dasar panggul penting karena dapat mencegah inkontinensia urin dan feses serta meningkatkan fungsi seksual.

Sebuah penelitian diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada Mei 2022 mengamati 55 wanita yang telah melahirkan satu anak dan menjalani persalinan normal tanpa komplikasi. Sekitar setengahnya disarankan melakukan senam Kegel setiap hari (metode yang dikenal untuk memperkuat dasar panggul) sementara separuh lainnya diinstruksikan memulai orgasme melalui stimulasi diri sendiri atau pasangan bersamaan dengan senam Kegel setiap hari. Para peneliti menilai peserta setiap bulan selama enam bulan. Dan menemukan bahwa fungsi seksual dan kemampuan mengendurkan dasar panggul secara signifikan lebih tinggi pada kelompok orgasme.

Meningkatkan kesehatan jantung

Banyaknya manfaat kesehatan dari kenikmatan seksual, termasuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, juga dapat berkontribusi terhadap efek positif bagi jantung, kata De Four Jones.

Penelitian ilmiah mendukung hal ini, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa orgasme dan aktivitas seksual memiliki manfaat jangka panjang bagi pasien jantung.

Dalam sebuah studi observasional yang diterbitkan pada Maret 2022 di European Journal of Preventive Cardiology, para peneliti mewawancarai 495 penyintas serangan jantung berusia 65 tahun ke atas tentang aktivitas seksual mereka selama masa pemulihan. Mereka menemukan bahwa kembali ke aktivitas seksual normal atau meningkat selama enam bulan pertama dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 35 persen selama dua dekade berikutnya.

Meredakan rasa sakit

Hormon dopamin uga dapat mengurangi rasa sakit, kata De Four Jones. 

“Sejumlah besar endorfin yang dilepaskan saat orgasme dapat memengaruhi reaksi tubuh terhadap rasa sakit,” jelasnya.

Meskipun penelitian mengenai hal ini masih terbatas, terdapat beberapa bukti ilmiah yang mendukung orgasme sebagai bentuk pereda nyeri. Dalam sebuah penelitian observasional terhadap 304 orang penderita migrain dan 96 orang dengan sakit kepala cluster, 60 persen penderita migrain melaporkan nyeri berkurang dengan aktivitas seksual selama serangan. Di antara individu yang menderita sakit kepala cluster, 37 persen mengalami penyembuhan.