Kenali 4 Fase Gairah Seksual yang Dialami saat Bercinta
Ilustrasi (Jonathan Borba/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pada tahun 1960an, peneliti seks William Masters dan Virginia Johnson mengidentifikasi empat fase gairah seksual yang mana masing-masing memiliki efek unik pada tubuh.

Dilansir dari laman Medical News Today, Kamis, 16 November, penelitian mereka mengarah pada penggunaan umum empat kategori berikut untuk menjelaskan respons seksual, yaitu:

Fase hasrat atau kegembiraan

Selama fase hasrat, jaringan di penis, vagina, panggul, vulva, dan klitoris terisi darah. Hal ini meningkatkan sensitivitas saraf di area tubuh tersebut. Aliran darah ini juga menghasilkan cairan yang disebut transudat, yang melumasi vagina. Otot-otot di seluruh tubuh mulai berkontraksi. Beberapa orang bernapas lebih cepat atau kulitnya berubah merah karena peningkatan aliran darah.

Plateau

Selama berada di fase plateau, gairah seksual seseorang akan terus meningkat. Vagina, penis, dan klitoris menjadi lebih sensitif. Masing-masing orang akan mengalami variasi dalam sensitivitas dan gairah selama periode ini. Gairah dan minat bisa menurun, meningkat, lalu menurun lagi.

Orgasme

Dengan rangsangan dan kondisi mental yang tepat, orgasme akan segera dirasakan. Bagi kebanyakan wanita, rangsangan klitoris adalah cara tercepat dan paling efektif menuju orgasme. Sedangkan, pria mungkin memerlukan rangsangan yang agak lama pada batang atau kepala penis.

Kebanyakan pria mengalami ejakulasi saat orgasme, namun ada kemungkinan untuk mengalami orgasme tanpa ejakulasi. Beberapa wanita juga mengalami ejakulasi saat orgasme, meski kandungan cairan ini masih menjadi bahan diskusi ilmiah.

Baik pria maupun wanita mengalami kontraksi otot yang intens saat orgasme. Laki-laki mengalami kontraksi di rektum, penis, dan panggul, sedangkan wanita mengalaminya di vagina, rahim, dan rektum. Beberapa orang mengalami kontraksi di seluruh tubuh.

Resolusi

Setelah orgasme, otot-otot menjadi rileks dan tubuh perlahan-lahan kembali ke kondisi sebelum gairah. Proses ini berbeda pada pria dan wanita. Meskipun sebagian besar pria tidak bisa langsung mengalami orgasme setelah ejakulasi, banyak wanita yang bisa mengalaminya. Selama tahap resolusi, sebagian besar pria dan wanita mengalami periode refrakter. Dalam masa ini, orang tidak akan merespons rangsangan seksual.