Bagikan:

JAKARTA - Unggahan Deddy Corbuzier di Instagram yang merasa bingung soal aturan KPI tentang pemakaian masker dalam tayangan televisi mendapat banyak dukungan dari para artis. Andre Taulani, Sule, Gilang Dirga, Ivan Gunawan,  Anji, Rico Ceper, Ari Lasso dan atis lainnya memberikan komentar dukungan pada Deddy. Ia menyoroti soal acara talkshow yang diminta terus memakai masker, sedangkan pemain sinetron yang tidak memakai masker.

"Gua ini lagi bingung sama aturan KPI, Komisi Penyiaran Indonesia. Kan gua punya talkshow, talkshow gua duduknya jauh-jauh, tidak berdiri, tidak salam-salam, sudah mengikuti protokol kesehatan, PCR, semuanya, terus harus pakai masker. Nah Anda mungkin belum pernah ngebawain talkshow 1 jam pakai masker. Teman-teman mungkin nggak berani ngomong juga, tapi ya sudahlah, anggap aja memang itu ngebantu. Tapi sinetron boleh nggak pakai masker. Mantap," ujar Deddy seperti dalam unggahan videonya di akun Instagram @mastercorbuzier, dikutip Senin, 15 Februari.

"Apakah mungkin kalian berpikir protokol kesehatan mereka lebih baik dibandingkan kita, saya nggak tau. Atau protokolnya lebih mahal, saya juga nggak tahu," imbuhnya.

Deddy Corbuzier khawatir adegan dalam sinetron yang tak memakai masker justru ditiru masyarakat. "Tapi kalau seandainya memang mereka protokolnya jauh lebih baik dibandingkan kita dan Anda sudah mengeceknya tiap hari, bukankah gambaran film atau sinetron itu menggambarkan kehidupan seseorang, kehidupan masyarakat di Indonesia juga, jadi masyarakat akan melihat oh ternyata kalau di jalan, pacaran, itu boleh nggak pakai masker. Kan kelihatan, digambarkan," ujarnya.

Deddy Corbuzier menyampaikan keluhannya soal sulitnya membawakan acara talkshow jika harus terus-menerus menggunakan masker. "Pengep aja kalau lu pada tahu bawain talkshow 1 jam lebih, 2 jam kalau tapping harus pakai masker itu pengep. Padahal protokol itu sudah kita jalanin, kalau kita nggak jalanin okelah, orang jauh-jauhan, 2 meter," kata Deddy.

Setelah ditandai Deddy Corbuizer, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio memberikan keterangan lewat rilis media lewat @KPIpusat. KPI dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menyadari posisi lembaga penyiaran yang sangat vital sebagai media pencegahan. Pertama karena alasan jangkauan siaran televisi dan radio yang hampir ke seluruh wilayah Indonesia. Kedua, karena sosok figur publik yang menjadi pengisi acara di televisi dan radio. Satgas Covid-19 dan KPI sangat menyadari betul, popularitas dan kekuatan para pesohor pada para pengikutnya. Maka dari merekalah pesan protokol itu diharapkan dapat tersampaikan, sekaligus memberi contoh bagi publik atas ketaatan mereka mematuhi protokol kesehatan. 

KPI juga menyadari ada kesulitan yang dirasakan dalam implementasi kebijakan ini. Karena itu KPI menggelar rapat koordinasi antara KPI, Satgas Covid-19 dan lembaga penyiaran, penegakan protokol kesehatan juga bertujuan untuk memberikan perlindungan pada pelaku industri penyiaran.

“Termasuk adanya kesan bias atas kebijakan tersebut pada program-program yang lain,” ujar Agung. Sebagai penjelasan atas kritik Deddy Corbuizer, KPI menyebut telah meminta agar dilakukan penyesuaian dalam pembuatan adegan untuk produksi sinetron.