Lewat <i>Only Ever In Daylight</i>, Jelita Silangkan Musik Elektronik dan Folk dengan Pendekatan Ortodoks
Jelita (Dok. Jelita)

Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi muda kelahiran Australia, Jelita, meramaikan industri musik Indonesia melalui single solo perdananya yang bertajuk Only Ever In Daylight.

Lagu yang ditulis Jelita di kamar tidurnya ini bercerita tentang kesengsaraan dalam menemukan makna dari seluk beluk kehidupan. Lagu ini dibawakan Jelita dengan menggabungkan akar elektronik dan folk.

Dalam lagu ini, Jelita menghadirkan perubahan yang unik serta transisi lagu yang menyenangkan seolah ingin melukiskan dunia yang tidak stabil dan tidak rata.

"Memang lagunya bermakna tentang kesengsaraan, tapi aku ingin mengajak pendengar lagu ini terlarut dalam emosi yang coba aku tuangkan dalam lagu ini,” ungkap musisi yang juga mencintai seni visual ini dalam keterangan resminya.

Lewat karya solo debutnya ini Jelita ingin membuat musik dengan caranya sendiri sekaligus menerjemahkan pendekatan ortodoks dirinya dalam desain visual ke dalam musik.

Karya tunggal Only Ever In Daylight jadi langkah Jelita untuk benar-benar serius terjun ke dalam industri musik. Tidak hanya single, dia bahkan telah menyiapkan album yang akan dirilis dalam waktu dekat.