JAKARTA - Selena Gomez baru-baru ini mengumumkan kalau dirinya mengalami gangguan pencernaan. Menurut dokter, dia mengalami pertumbuhan bakteri berlebih pada usus kecil atau yang disebut (Small Intestinal Bacterial Overgrowth/ SIBO).
Artis Amerika berusia 32 tahun itu mengungkapkan kondisi kesehatannya dalam komentar, yang kemudian dihapus, pada unggahan video viral di TikTok, yang juga telah dihapus, tentang penampilan Gomez di karpet merah American French Film Festival di Los Angeles bulan lalu.
Dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat Rudolph Bedford, MD menjelaskan hal paling umum yang terjadi pada penderita SIBO adalah perut yang kembung dan membesar.
"Yang mungkin terjadi adalah merasa kembung dan perutnya membesar karena penumpukan gas dalam sistem tubuhnya," kata Bedford, yang bekerja di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, Amerika Serikat, seperti dikutip Antara.
Ia menyampaikan, SIBO adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam usus.
Menurut dia, tubuh punya lebih dari 10 triliun bakteri, lebih banyak daripada jumlah sel di dalam tubuh. Bakteri-bakteri ini bekerja dalam proses pencernaan. Enzim yang diproduksi untuk membantu mencerna makanan membutuhkan bakteri ini.
Masalahnya, ketika berbagai spesies bakteri ini tumbuh berlebihan, mereka dapat mengganggu proses pencernaan, menimbulkan produksi gas hidrogen dan metana berlebihan yang menyebabkan gangguan dan ketidaknyamanan.
Bedford mengatakan, pertumbuhan berlebihan berbagai spesies bakteri ini dapat menyebabkan diare atau gangguan penyerapan vitamin tertentu.
Menurut dia, SIBO bisa menimbulkan gejala seperti nyeri perut, diare, perut kembung, sembelit, penurunan berat badan, dan mal-absorpsi lemak. Selain itu, tinja penderitanya mungkin terlihat berlemak.
Bedford menyebut SIBO sebagai kondisi yang belum dipahami dengan baik. Penyebabnya bisa masalah pada motilitas usus, stres, pola makan, atau obat-obatan.
Kondisi-kondisi medis juga dapat menyebabkan SIBO, termasuk kondisi pasca-operasi, diabetes, lupus, radang usus, atau penyakit autoimun yang disebut skleroderma. Orang yang mengalami imunosupresi karena suatu kondisi dan menjalani kemoterapi atau jenis terapi yang menekan sistem imun juga berisiko mengalami SIBO.
BACA JUGA:
"Selena Gomez pernah menjalani transplantasi ginjal, dan saya yakin dia mengonsumsi berbagai obat imunosupresif untuk mencegah penolakan ginjal," kata Bedford.
"Dia juga menderita lupus, dan saya yakin dia mengonsumsi berbagai obat imunosupresif, yang akan membuatnya lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri berlebih dalam sistem tubuhnya," ia menambahkan.
Ia mengatakan, saat ini belum ada obat untuk SIBO. Namun, perawatan untuk membantu mengelola gejala-gejalanya sudah tersedia. Menurut dia, kunci dalam menangani SIBO adalah berusaha menghilangkan atau mengurangi spesies bakteri yang sangat mengganggu.
Antibiotik seperti Xifaxan dan Neomycin, kata dia, dalam digunakan untuk meredakan gejala. Dokter juga bisa merekomendasikan penerapan diet rendah FODMAP, kependekan dari fermentable oligo-, di- and monosaccharides, and polyols, dalam jangka pendek kepada penderita SIBO.
Diet rendah FODMAP adalah rencana makan sementara yang menghilangkan gula tertentu yang dapat menyebabkan gangguan usus.
Selain itu, produk herbal dan probiotik dapat digunakan dalam penanganan gejala SIBO. Bedford mengatakan makanan hasil fermentasi seperti asinan kubis, kimchi, dan kefir dapat membantu meredakan gejala SIBO.