JAKARTA - Film Perjalanan Pertama siap tayang di Indonesia pada 14 Juli dan di Malaysia pada 18 Agustus. Film ini merupakan hasil kerjasama dua rumah produksi dari duiegara, Mahakarya Pictures bekerja sama dengan D Ayu Pictures dan Malaysia
Film Perjalanan Pertama ini dibintang dua aktor utama dari dua negara. Aktor dari Indonesia adalah Muzakki Ramdhan yang beradu akting dengan aktor kawakan asal Malaysia, Ahmad Tamimi Siregar. Selain mereka berdua, Perjalanan Pertama juga bermain sejumlah aktor pendukung lainnya: Andinda Thomas Randy Pangalila, dan Gilang Dirga.
Film Perjalanan Pertama ini berlatar belakang cerita keluarga, hubungan cucu dan kakeknya. Naik turun hubungan mereka dikarenakan beberapa kejadian di masa lalu.
Sutradara film "Perjalanan Pertama" Arief Malinmudo mengaku senang karena filmnya akhirnya akan tayang di sejumlah bioskop di Tanah Air.
"Mudah-mudahan 111 menit yang kita jalani barusan jadi 111 menit terbaik dalam hidup kita," ucapnya saat konferensi pers film "Perjalanan Pertama" di Epicentrum XXI Kuningan Jakarta, Kamis.
Film yang masuk dalam Moslem Film Festival Australia dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) tahun 2021 itu menceritakan hubungan kakek dan cucu yang diperankan oleh aktor kawakan Malaysia Ahmad Tamimi Siregar dan aktor muda Indonesia Muzakki Ramdhan.
"Film ini menjadi sangat spesial bagi saya, dapat bekerjasama dengan aktor legendaris dari Malaysia, Ahmad Tamimi Siregar dan yang satu lagi merupakan rising star perfilman Indonesia, Muzzaki," ujar Arief.
Muzakki sendiri menceritakan bahwa karakter Yahya yang ia mainkan sangat kuat. Sementara cara ia membangun kedekatan dengan Ahmad Tarmimi, ia mengaku tidak terlalu lama membangun chemistry dengan aktor Malaysia itu.
BACA JUGA:
"Dibantu juga sama Om Arief juga. Dua bulan sebelum syuting kita diajak jalan-jalan dulu ke Bukittinggi naik vespa, liat rumahnya," ucap Muzakki.
Sementara itu, berbeda dengan Randy Pangalila yang harus berpasangan dengan Adinda Thomas sebagai Muchtar dan Nurma. Mereka mengaku tidak pernah bertemu sebelum produksi film ini.
"Benar-benar orang asing bertemu. Tapi semuanya berjalan dengan baik, Adinda juga 'tek-tok'-nya cepat, chemistry nya gampang untuk kita bangun," ucap Rendy.
Adinda Thomas sendiri merasa tertarik karena sinopsisnya yang menceritakan hubungan keluarga yang cukup kuat dan ia tertantang harus berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
"Ini juga pertama kalinya aku berkesempatan menggunakan jilbab di sebuah film," ucapnya.