JAKARTA - Sukses menjadi box office di Malaysia sejak penayangannya di 9 Maret lalu, film Pulau Terkutuk bakal tayang di Indonesia. Film bergenre thriller horor yang diproduksi Filmforce Studio, My Way Pictures dan WebTVAsia ini telah tayang di juga tayang di Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Berjudul asli Pulau, film ini menawarkan alur cerita yang berbeda dari film Melayu khas yang sudah ada, di samping berbagai elemen dan aksi mendebarkan yang pasti akan menghibur penonton di sepanjang cerita. Penonton akan dibuat penasaran dengan ketegangan-ketegangan yang disajikan.
Film Pulau bercerita tentang sekelompok anak muda yang menghadapi serangkaian mimpi buruk kehidupan nyata yang tak ada habisnya, setelah kalah taruhan di pulau terpencil. Selama liburan bersama, sekelompok anak muda itu menemukan desa misterius yang dirusak secara tidak sengaja di mana mereka dengan sembrono mematahkan mantra lama.
Satu per satu, mereka menjadi korban sebagai akibat dari langkah ceroboh mereka yang menyebabkan entitas jahat kuno di pulau itu marah.
Film Pulau dibintangi oleh sederet bintang ternama di Malaysia, mereka adalah Amelia Henderson berperan sebagai Kat, Alif Satar sebagai Ben, Ikmal Amry sebagai Khai, Joey Leong sebagai Lily, Evie Feroza sebagai Moli/Ghost, Sanjna Suri sebagai Yus, Jazmy Juma sebagai Dauz dan Vikar sebagai Mark.
Single pop retro berjudul Kau Aku Satu yang dinyanyikan oleh pemenang penghargaan Alif Satar dan The Locos, dipilih untuk menjadi original soundtrack film Pulau. Lagu-lagu lain yang juga akan ditampilkan sebagai bagian dari daftar oroginal soundtrack adalah Hari Kita, sebuah single Melayu yang
dirilis oleh Thomas Kok, dan lagu Sudi yang dibawakan oleh Dolla x Yonnyboii.
"Setelah bekerja keras cukup lama untuk menyukseskan proyek ini, Pulau akhirnya berhasil mendapatkan klasifikasi P13. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Sensor Film Malaysia dan Finas atas profesionalisme mereka," kata Fred Chong, selaku produser film Pulau.
BACA JUGA:
Fred Chong mengungkap bahwa membuat film Pulau tidaklah mudah, banyak uang, waktu, dan energi yang dikeluarkan. Ia berharap, film Pulau dapat diterima dengan baik oleh para penonton di berbagai negara.
"Membuat film bukanlah proses yang mudah. Ini juga digunakan untuk menciptakan Pulau. Banyak uang, waktu, dan energi telah dihabiskan untuk membuatkarya horor thriller ini. Tak lupa, para pemain dan tim produksi yang menginap siang dan malam untuk bekerja keras mewujudkan film tersebut," kata
Fred Chong di gala premire, di Jakpus, Rabu, 15 Maret.
"Saya percaya bahwa arena film lokal kita tidak sebesar yang internasional. Saya khawatir tentang masa depan film Malaysia industry dan kebebasan orang-orang seni lokal untuk berkreasi akan terbatas dalam beberapa hal. Oleh karena itu, paling tidak yang bisa kita lakukan adalah saling mendukung.
Saya berharap penonton tidak menilai film sebelum mendapatkan tiket dan menontonnya sendiri," tambahnya.