YOGYAKARTA – Berbeda dengan kondisi 25 tahun lalu, yang menyebabkan masalah seksual pada pasangan adalah kurangnya komunikasi dan kecemasan performa ketia bercinta. Temuan tersebut dilaporkan oleh 100 terapis seks profesional yang menggali alasan berkurangnya dorongan seks dan kapasitas seksual. Akhir-akhir ini, Michael Perelman, Ph.D., mengarisbawahi bahwa kelelahan yang disebabkan sejumlah kondisi menyebabkan tekanan seksual di Amerika Serikat.
Bagi hampir 100 juta orang Amerika, kelelahan diakibatkan kurang tidur. Dilansir Psychology Today, Senin, 4 Juli, mereka bekerja lebih dari 40 jam seminggu cenderung kurang tidur setiap malam. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan bahwa lebih dari 30 persen orang dewasa Amerika tidur enam jam atau lebih sedikit perhari. Sedangkan pekerja shift malam, terutama mereka yang bekerja di gudang, transportasi, dan perawatan kesehatan, berada di paling berisiko tidak cukup tidur.
Sebuah studi yang diterbitkan pada Juli 2018, melaporkan bahwa fungsi ereksi yang buruk dialami pria dengan jam dan shift kerja yang lebih panjang. Selain itu, kurang tidur juga dialami orang dengan lebih dari satu pekerjaan, janda, bercerai, pasangan yang baru saja berpisah, ibu tunggal, dan ibu baru.
Kebutuhan tidur bervariasi menurut kelompok usia dan antar individu. Dampak dari kurang tidur berkaitan dengan seks dan risiko kesehatan yang signifikan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, depresi, kekebalan tubuh lemah, dan kelelahan di siang hari.
Sejumlah penelitian yang berkaitan dengan disfungsi seksual, selalu dikaitkan dengan gangguan tidur sebagai penyebabnya. Termasuk penderita Obstructive Sleep Apnea (OBSA) yang menyebabkan kelelahan. Pada perempuan pascamenopause dengan OBSA sangat berisiko pada aspek seksual dan pada pria OBSA sering mengalami disfungsi ereksi.
Peneliti yang mempelajari dampak tidur pada seksualitas perempuan, menyimpulkan bahwa menambah tidur satu jam dapat meningkatkan gairah seks hingga 14 persen. Perempuan yang mengikuti penelitian ini juga melaporkan lebih sedikit masalah dengan respons seksual.
Perelman, psikiater klinis dan profesor di Reproductive Medicine & Urology Weill Cornell Medicine New York, untuk meningkatkan kualitas hidup secara umum dan kehidupan seks secara khusus, seseorang perlu mendapatkan solusi yang tepat. Terkadang hanya butuh mengurangi kelelahan untuk meningkatkan kehidupan seks, kata Perelman.
BACA JUGA:
Melakukan aktivitas fisik dengan olahraga ringan setiap hari disarankan Perelman. Selain itu, atur suhu ideal ketika tidur. Meditasi dan yoga bisa membantu jika Anda masih sulit mendapatkan tidur nyenyak. Selain itu, ikuti ritme sirkadian dengan pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Ditambah lagi, orgasme juga dapat membantu mendapatkan tidur pulas terutama pada pria dan perempuan, saran Perelman.