Bagikan:

JAKARTA – Cara hidup yang berkembang dalam masyarakat dan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya disebut dengan budaya. Di Indonesia, banyak sekali ragam budaya dan yang masih mengakar hingga saat ini ialah budaya patriarkis.

Apa pengertian budaya patriarkis dan apa saja contohnya di Indonesia? Menurut KBBI, patriarki adalah perilaku yang mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu.

Budaya patriarki adalah distribusi kekuasaan yang tidak merata antara laki-laki dan perempuan dalam aspek-aspek tertentu dalam sebuah masyarakat. Dikutip dari tulisan yang dilansir Women’s Human Rights Education Institute, definisi budaya patriarki tersebut telah diperbarui sejak abad 20.

Sebelumnya, pada abad 19 budaya patriarki dipahami oleh para ilmuwan sosial sebagai bentuk organisasi yang kompleks dibandingkan dengan matriarki primitif. Frederic Angels dalam bukunya The Origin of the Family, Private Property, and the State yang diterbitkan tahun 1884 menyebut budaya patriarki sebagai sistem dominasi paling awal dan tercatat dalam ‘sejarah dunia’ mengenai kekalahan jenis kelamin perempuan.

Dalam pengertian Angels, patriarki dipahami sebagai bentuk dari organisasi politik yang mendistribusikan kekuasaan secara tidak setara antara laki-laki dan perempuan sehingga merugikan perempuan.

Sejumlah teori feminis memperbarui definisi mengenai patriarki, menurut teori feminis, patriarki lebih dari distribusi kekuasaan yang tidak merata tetapi menyentuh aspek kehidupan, termasuk hukum, ekonomi, pendidikan, hingga ruang lingkungan hidup.

Patriarki bagi sebagian besar bentuk feminisme dicirikan sebagai sistem sosial yang tidak adil mensubordinasi, mendiskriminasi, atau menindas perempuan. Pada satu sisi, Carole Pateman menuliskan bahwa konstruksi patriarki dari pandangan maskulin dan feminin perbedaannya bersifat politis yaitu antara kebebasan dan penundukan.

Patriarki disebut sebagai budaya sebab diwariskan dari generasi ke generasi tanpa disadari. Mulai dari lingkup keluarga, misalnya, seorang ayah sebagai kepala keluarga yang memutuskan segala pilihan untuk seluruh anggota keluarganya. Kemudian secara sistemik diperkuat oleh mekanisme atau lembaga yang memperkuat penindasan terhadap perempuan. Hingga pada akhirnya meluas ke pengendalian produksi bahkan reproduksi, pikiran, seksualitas, termasuk spiritualitas.

Contoh budaya patriarki yang ada di Indonesia, antara lain yang terdekat dari lingkup keluarga. Seorang istri, misalnya, harus menurut kehendak suaminya dan tidak memiliki ruang berdiskusi. Contoh lain yang masih banyak terjadi di Indonesia, budaya patriarki juga salah satu penyebab terjadi kasus KDRT.

Berdasarkan laporan Komnas Perempuan terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang dialami perempuan selama 5 tahun terakhir sejumlah 36.356 kasus.

Mengutip tulisan berjudul Menyorot Budaya Patriarki di Indonesia yang diterbitkan dalam Social Work Journal Volume 7, tingginya kasus pelecehan seksual, angka pernikahan dini yang tinggi, dan stigma yang melemahkan posisi perempuan dalam perceraian juga dipengaruhi oleh budaya patriarki di Indonesia.