JAKARTA - CEO Regional PT BRI (Persero) Bali Nusra Rudy Andimono menyebutkan ada 30 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air, yang belum tersentuh bantuan pembiayaan secara formal.
"Seperti yang kita tahu bahwa ada 30 juta UMKM yang secara nasional masih belum tersentuh pembiayaan secara formal sehingga dengan sinergi yang akan semakin memperkuat peran kita semua dalam membantu UMKM-UMKM ini untuk bisa melanjutkan aktivitasnya dengan baik tanpa dibebani dengan suku bunga yang tinggi," katanya dalam siaran persnya, di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 8 Juni
Rudy menyampaikan BRI sebagai agen pembangunan pemberdayaan UMKM memiliki tanggung jawab untuk membuat UMKM naik kelas.
"Kami sebagai salah satu agen pembangunan pemberdayaan UMKM, bertanggung jawab agar UMKM bisa naik kelas. Mulai dari skala ultramikro yang akan kita naikkan menjadi mikro dan selanjutnya menjadi retail dan mudah-mudahan ada yang bisa menjadi korporasi. Pengusaha harus naik kelas," tegasnya dalam acara "Jumpa UKM Muda Bali, Sosialisasi Ultra Mikro oleh Gde Sumarjaya Linggih" di Denpasar, Bali, Sabtu 5 Juni.
BACA JUGA:
Sementara, Sumarjaya Linggih yang merupakan Wakil Ketua Komisi VI DPR menuturkan dari sisi pemerintah anggaran untuk dukungan UMKM diberikan melalui enam stimulus yakni melalui subsidi bunga UMKM; bantuan produksi di usaha mikro; subsidi imbal jasa penjaminan atau IJP; penempatan dana pada bank umum; dalam bentuk insentif pajak; dan enam restrukturisasi kredit.
Dirinya menginisiasi acara tersebut agar sinergi dan kolaborasi terjalin dengan baik antarpemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas bahkan media dan financial institution.
"Agar tercipta ekosistem kondusif dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh pelaku mikro dan ultramikro. Ini harus simultan antara kesehatan dan juga ekonominya. UMKM diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sedang terpuruk ini," ujar politisi senior Golkar itu.