Mendag Lutfi Dorong Pemulihan UMKM di Tingkat Asia Pasifik
Menteri Perdagangan, M. Lutfi. (Foto: Dok. Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi COVID-19. Untuk mendukung sektor ini pulih, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong penguatan konektivitas usaha kerakyatan secara digital yang terintegrasi dalam lingkup regional.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan upaya tersebut dilakukan melalui forum kerja sama 21 ekonomi di lingkar Samudera Pasifik yang tergabung dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Ia berharap nantinya UMKM dapat berkontribusi dalam ketahanan rantai pasok dan pemulihan ekonomi di wilayah Asia Pasifik.

"Tantangan dari pandemi COVID-19 masih akan terus berlangsung, sehingga dibutuhkan kebijakan perdagangan yang lebih bersifat fasilitatif dan pentingnya menghindari implementasi kebijakan yang menghambat arus perdagangan serta stabilitas rantai pasok," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin, 7 Juni.

Lebih lanjut, Lutfi mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Pasifik telah menunjukkan perbaikan, meskipun masih belum merata di antara anggota Ekonomi APEC. Hal itu dapat menjadikan sinyal positif bagi Indonesia dan adanya peluang baru.

Tak hanya itu, dalam forum APEC Lutfi juga melakukan upaya lobi-lobi internasional yang fokus terhadap upaya pemulihan ekonomi. Di antaranya yakni mempermudah akses barang esensial termasuk vaksin dan produk terkait vaksin dan membuka kembali perjalanan internasional dengan aman.

Ada pula upaya untuk memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan fasilitasi perdagangan, memperkuat rantai pasok, dan meningkatkan daya saing pelaku usaha serta UMKM.

"APEC memegang peran kunci dalam memperkuat kerja sama dan komitmen untuk berkolaborasi mengatasi dampak pandemi. Indonesia terus mendukung berbagai upaya untuk memperkaya dialog dan pertukaran informasi kebijakan di antara anggota Ekonomi APEC dalam rangka memastikan pemulihan ekonomi yang kuat di kawasan dan selaras dengan kepentingan nasional," tuturnya.