Mendag Lutfi Siap Kejar Ekspor Sarang Burung Walet Rp16 Triliun ke China, Jokowi Minta Kemendag-Kementan Satu Suara
Menteri Perdagangan, M. Lutfi. (Foto: Dok. Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan China berkomitmen untuk membeli sarang burung walet dari Indonesia senilai Rp16 triliun. Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian menyamakan aturan terkait ekspor kekayaan Indonesia tersebut.

"Seperti diketahui belum lama ini kami melakukan kunjungan ke China dan China telah memberikan komitmen membeli sarang burung walet kita seharga lebih dari Rp16 triliun dan hari ini angka itu baru separuhnya, dan kita akan mengejar target tersebut di 2021," katanya usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 4 Mei.

Lebih lanjut, Lutfi mengatakan saat ini pemerintah sedang gencar mendorong petani sarang burung walet untuk bisa memproduksinya.

"Ini yang kita bahas tadi bersama Bapak Presiden Jokowi kami diminta bersama dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian agar bisa mendorong para petani sarang burung walet bisa memenuhinya," tuturnya.

Lutfi mengatakan Indonesia memiliki peluang besar dari sarang burung walet yang memiliki nilai cukup besar. Apalagi saat ini Indonesia menjadi produsen utama sarang burung walet.

"Indonesia menjadi produsen utama daripada sarang burung walet untuk dunia bahkan kalau tidak salah hampir 80 persen dari kapasitas dunia disuplai oleh Indonesia," katanya.

Bahkan, pada tahun 2020, nilai ekspor sarang burung walet yang dilakukan Indonesia mencapai 540 juta dolar untuk 1.316 ton yang diekspor.

Terjadi disparitas harga

Lutfi mengatakan perlu ada pembenahan ekspor lantaran ada perbedaan harga yang tinggi untuk ekspor sarang burung walet di sejumlah negara. Sebagai contoh, harga jual sarang burung walet di Hong Kong sebesar 88 per kilogram atau setara Rp1,26 juta per kilogram (Kg) dengan asumsi kurs Rp14.430 per dolar.

Sedangkan, kata Lutfi, harga jual sarang burung walet di China lebih dari 1.500 dolar AS per kilogram atau lebih dari Rp21,64 juta per kg.

"Sebab itu kita akan mengadakan shifting, persamaan aturan antara Kementan dan Kemendag tapi idenya satu: Kita akan coba menggalakan ekspor dari kekayaan Indonesia ini untuk mendapatkan hasil terbaik bagi petani kita, bagi industri dalam negeri," jelasnya.

Tak hanya itu, kata Lutfi, Kemendag juga akan melakukan streamlining atau penyederhanaan proses perizinan ekspor sarang burung walet.

"Dan memastikan kita akan mendapat harga terbaik dari sarang burung walet," ucapnya.