Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ada rencana negosiasi dengan perwakilan Apple yang dijadwalkan pada 7-8 Januari 2025.

"Kami hanya akan bernegosiasi dengan kantor pusat Apple dari US (Amerika Serikat). Alhamdullilah, Apple akan mengirim high level official langsung dari Amerika untuk bernegosiasi dengan Kemenperin 7-8 Januari," ujar Agus melalui keterangan resmi, Jumat, 3 Januari.

Agus menyebut, pihak Apple sudah menyampaikan wacana terkait usulan investasi dari perusahaan.

Hanya saja, kata Agus, karena sebatas wacana dan tidak disampaikan secara langsung, maka pemerintah tidak bisa menganggap itu sebagai proposal.

"Namun, 'wacana' dari Apple tersebut juga sudah kami pelajari dan banyak sekali catatan yang akan kami sampaikan dalam pertemuan langsung dengan Apple," katanya.

Di samping itu, Agus bilang bahwa pihaknya masih menunggu Apple menyelesaikan komitmen utang senilai 10 juta dolar AS dalam siklus 2020-2023.

Menurut Agus, Apple memiliki dua opsi skema investasi. Pertama, mengikut skema 1 dari perhitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yaitu membangun fasilitas produksi (pabrik) di Indonesia. Negosiasi terkait skema ini akan dipimpin oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P Roeslani.

Kedua, mengikut skema 3, yaitu skema inovasi dengan catatan harus menyerahkan proposal setiap tiga tahun. Negosiasinya dipimpin oleh Menperin.

Dalam membahas rencana investasi Apple, Kemenperin mengedepankan empat prinsip. Pertama, investasi Apple di negara lain. Kedua, investasi produsen HKT lain di Indonesia. Ketiga, nilai tambah dan pemasukan bagi Indonesia. Keempat, penyerapan tenaga kerja dalam ekosistem.

"⁠Dalam negosiasi, pihak Apple pasti akan mengedepankan kepentingannya, sementara pihak pemerintah akan mengedepankan kepentingan nasional melalui pembangunan manufaktur di Indonesia," ucap Agus.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong Apple untuk menggunakan skema 1, yaitu investasi fasilitas produksi alias pabrik. Hanya saja, Kemenperin mengingatkan bahwa komitmen membangun pabrik tidak bisa disamakan dengan Global Value Chain.

"Tapi kalaupun Apple tetap memilih menggunakan skema 3 (investasi inovasi), kami sudah siapkan perhitungan secara teknokrasi mengenai nilai yang Apple perlu siapkan agar ijin edar bisa terbit," tuturnya.