Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, negoisasi dengan pihak Apple yang akan berlangsung pada 7-8 Januari 2025 mendatang tidak akan berjalan dengan mudah.

Agus menilai, Apple sebagai perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang besar.

Sementara Kemenperin mempunyai prinsip yang harus dipegang. Menurutnya, hal ini ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Dengan tindakan yang sudah saya bentuk, negosiasi tidak akan mudah. Apple akan menempatkan kepentingan atau interest mereka, yang kami bisa baca adalah untungnya berapa, cuannya berapa," ujar Agus di kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat, 3 Januari.

Adapun prinsip-prinsip yang dipegang Kemenperin ialah pertama, memperhatikan investasi Apple di negara lain, kedua memperhatikan investasi produsen handphone, komputer genggam dan tablet (HKT) lain di Indonesia.

Ketiga, memperhatikan ⁠nilai tambah dan income bagi Indonesia. Keempat, memperhatikan ⁠penyerapan tenaga kerja dalam ekosistem industri rantai pasok Apple di Indonesia.

"Bagaimana cari titik temu atau win-win solusi antara pemerintah dan Apple itu merupakan sebuah seni tersendiri dari negosiasi. Tapi, saya yakinkan kalau kami semestinya menerapkan kepentingan bangsa dan negara," katanya.

Sebagai informasi, Pemerintah RI memberikan dua opsi kepada Apple terkait rencana investasi.

Investasi ini juga sebagai syarat bagi Apple bisa memasarkan produk iPhone 16 di Tanah Air.

Opsi Pertama, mengikut skema 1, dari perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yaitu membangun fasilitas produksi (pabrik) di Indonesia, dan negosiasinya melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi.

Kedua, ⁠mengikuti skema 3, yaitu skema inovasi, dengan catatan harus menyerahkan proposal setiap 3 tahun (siklus 3 tahun), negosiasi melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin).