BCA, Bank Milik Konglomerat Duo Hartono Ini Bagikan Dividen Terbesar dalam 4 Tahun Terakhir
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja. (Foto: Instagram @jahjasetiaatmadja)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp13,02 triliun kepada pemegang saham berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar hari ini, Senin, 29 Maret.

“Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp98 pe rsaham yang telah dibagikan pada 22 Desember 2020,” sebut BCA dalam keterangan pers.

Sebagai informasi, nilai keuntungan yang diberikan oleh bank milik konglomerat Hartono bersaudara ini kepada shareholders (dividen payout ratio) tahun ini mencapai 48 persen dari perolehan laba bersih pada sepanjang 2020 yang berjumlah Rp27,1 triliun.

Besaran dividen payout ratio yang hampir separuh dari cuan ini melanjutkan konsistensi BCA yang cukup royal kepada para pemegang sahamnya. Bahkan dalam catatan VOI, rasio pembagian dividen tahun buku 2020 menjadi yang terbesar dalam 4 tahun terakhir.

Sebagai contoh, pada 2019 dividen payout ratio tercatat 47,9 persen dari laba bersih, atau setara Rp13,6 triliun.

Besaran itu lebih tinggi dari pada rasio pada 2018 dan 2017 dengan masing-masing 32,4 persen (Rp8,3 triliun), dan 27 persen (Rp6,2 triliun).

Adapun, laba bersih BCA pada 2019 tercatat Rp28,6 triliun. Lalu untuk periode 2018 sebesar Rp25,8 triliun, dan 2017 sebesar Rp23,3 triliun.

Sementara nilai keuntungan saham BCA pada 2020 sebesar Rp530 perlembar saham, periode 2019 Rp555 per lembar saham, periode 2018 Rp340 per lembar saham, serta periode 2017 sebesar Rp255 per lembar saham.

Untuk diketahui, BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia yang masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV dengan catatan modal inti di atas Rp30 triliun.

Dalam laporan keuangan tahunan terakhir periode 2020, terungkap bahwa lembaga jasa keuangan dengan kode saham BBCA itu memiliki aset lebih dari Rp1.000 triliun dan catatan kredit yang disalurkan pada tahun lalu senilai tidak kurang dari Rp575,6 triliun.