JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) akan memutuskan pembagian dividen hasil perolehan laba bersih perseroan pada 2020 dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. RUPS akan akan diselenggarakan pada Senin, 29 Maret.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), bank swasta terbesar di Indonesia itu menyebut terdapat tujuh mata acara RUPS Tahunan, termasuk keputusan pembagian dividen menjadi salah satu poin agenda.
BCA juga diketahui menggunakan laba bersih 2020 untuk sektor pencadangan guna mengantisipasi kinerja keuangan di masa yang akan datang.
“Sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya akan dicatat sebagai laba ditahan," sebut pengumuman BCA yang dikutip VOI, Minggu, 28 Maret.
Sebagai informasi, bank dengan kode saham BBCA itu meraih laba bersih Rp27,1 triliun pada periode buku 2020.
Adapun, dividen interim telah dibagikan oleh perseroan pada Desember 2020 dengan nilai Rp98 perlembar saham.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, BCA dikenal sebagai salah satu bank yang paling royal dalam urusan pembagian cuan kepada shareholders. Hal tersebut dapat dilihat dari besaran dividen payout ratio yang selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh, pada 2019 dividen payout ratio tercatat 47,9 persen dari laba bersih, atau setara Rp13,6 triliun.
Besaran itu lebih tinggi dari pada rasio pada 2018 dan 2017 dengan masing-masing 32,4 persen (Rp8,3 triliun), dan 27 persen (Rp6,2 triliun).
Dalam pengumuman itu terungkap pula jika pembagian dividen kali ini sangat memperhatikan aspek permodalan untuk menjaga kinerja keuangan perseroan tetap solid.
Asal tahu saja, BCA merupakan lembaga jasa keuangan yang terafiliasi dengan grup Djarum melalui PT Dwimuria Investama Andalan yang menguasai saham perseroan dengan komposisi 51 persen.
PT Dwimuria Investama Andalan sendiri didirikan oleh konglomerat Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono yang merupakan pemilik perusahaan rokok grup Djarum.