Harga Divestasi Saham Vale Sudah <i> Deal</i>, Erick Thohir Targetkan Penandatanganan Digelar Pekan Depan
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah melalui Holding BUMN Tambang, MIND ID telah menyepakati harga saham yang akan dibeli dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Penandatanganan kesepakatan keduanya ditargetkan akan dilakukan pekan depan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, harga saham hasil negosiasi yang telah disepakati akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlebih dahulu dan bila disetujui, maka penandatanganan divestasi segera dilakukan.

“Saya akan melaporkan daripada kesepakatan Vale yang, di mana Kementerian BUMN, Kementerian Investasi dan Kementerian ESDM bersama-sama secara berkesinambungan melakukan negosiasi ini,” ujar Erick saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 18 Februari.

“Jadi nanti, kalau harga sudah benar-benar kita laporkan ke Bapak Presiden dan Pak Presiden sudah meng-ok-kan, baru nanti sudah penandatanganan kerja sama, ya antara BUMN dan Vale,” sambunga.

Lebih lanjut, Erick menargetkan penandatangan kesepakatan harga divestasi saham Vale ini bisa dilakukan di pekan depan.

Ia mengaku ingin divestasi saham ini bisa dilakukan secapatnya.

“Kita berharap minggu depan, secepatnya lah,” katanya.

Erick bilang sejak awal negosiasi Vale ini ada dua opsi yakni price comprising dan relinquish atau melapas aset. Kata dia, opsi pelepasan aset ini bukan berarti dirinya tidak suka Vale menggarap nikel di Tanah Air.

“Saya yang mau tekankan di sini, gini lho saya tidak mempersulit investasi, saya tidak ada arogansi dengan asing. Tapi sebagai bangsa ya kita juga mesti pintar, jangan bernegosiasi pakai bahasa Inggris yang seharusnya no, no, no karena kita terbatas, malu, gengsi, yes, yes, yes, akhirnya kita menjual negara kita,” jelas Erick.

Lebih lanjut, Erick bilang, negosiasi divestasi saham yang terkesan panjang dan alot ini buka juga karena dirinya tidak suka asing.

Tetapi, bagian dari prinsip menjaga negara Indonesia.

“Nah itu lah kenapa saya tidak mau jual negara, saya mau negosiasi kencang dengan semua pihak-pihak yang selama ini sudah berinvestasi di Indonesia, tetapi komitmennya harus kita jaga,” tuturnya.

Sekadar informasi, pelepasan saham Vale Indonesia merupakan sarat yang harus dipenuhi untuk perpanjangan kontrak yang akan berakhir di 28 Desember 2025 mendatang. Di mana, minimal 51 persen saham dikuasai oleh pihak Indonesia.

Adapun komposisi saham Vale Indonesia yakni 43,79 persen dipeganv Vale Canada Limited yang juga sabagai pengendali.

Lalu, 15,03 dipegang Sumitomo Metal Mining. Kemudian, 20 persen dipegang publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara MIND ID memiliki 20 persen saham Vale Indonesia yang telah dikuasai sejak 2020.

Maka dengan divestasi saham lanjutan sebesar 14 persen tersebut pihak Indonesia bahkan memiliki 54 persen saham Vale Indonesia.

Rinciannya, 34 persen saham yang dimiliki MIND ID dan 20 persen saham di BEI.