Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan bocoran terkait kesepkatan harga divestasi saham PT Vale Indonesia (INCO) kepada holding tambang BUMN, MIND ID.

Arifin mengatakan besar harga yang disetujui kedua belah pihak berada di kisaran Rp3.000-an per lembar saham atau berada di bawah harga pasar Vale saat ini.

Asal tahu saja, pada perdagangan Jumat 16 Februari 2024 saham Vale dikenaklan harga Rp3.950 per lembar sahamnya.

"Di bawah itu harga pasar, kepalanya masih tiga (di atas Rp3.000) tapi kepalanya mendem," ujar Arifin kepada media saat ditemui di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat 16 Februari.

Arifin memastikan jika proses negosiasi antar MIND ID dan Vale telah rampung dilakukan dan tinggal menunggu urusan administrasi.

"Insyaallah sudah tinggal administrasi aja," sambung Arifin.

Sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan harga saham yang telah disepakati tersebut akan diumumkan usai penandatanganan antara kedua belah pihak, dalam hal ini MIND ID dan Vale Indonesia.

Erick mengaku sejal awal sudah meminta kepada Vale Indonesia untuk melepas saham ke MIND ID dengan harga spesial, di bawah harga pasar.

“Kalau saya bilang angkanya, yang pasti ya kembali, waktu saya negosiasi sama Vale, ya harus ada discount pricing kalau tidak mau relinquish,” ujar Erick.

Lebih lanjut, Erick juga menegaskan sikapnya selama ini meminta harga di bawah pasaran bukanlah bentuk ketidaksukaan pada Vale. Erick memastikan tetap profesional selama proses negosiasi.

“Dan ini bukan berarti saya enggak suka sama Vale, enggak. Saya ini prinsip, prinsip supaya yang namanya profesionalisme dalam negosiasi saham juga ya profesional seperti Vale,” tutur Erick.

Pelepasan saham Vale Indonesia merupakan sarat yang harus dipenuhi untuk perpanjangan kontrak yang akan berakhir di 28 Desember 2025 mendatang. Di mana, minimal 51 persen saham dikuasai oleh pihak Indonesia.

Adapun komposisi saham Vale Indonesia yakni 43,79 persen dipeganv Vale Canada Limited yang juga sabagai pengendali. Lalu, 15,03 dipegang Sumitomo Metal Mining. Kemudian, 20 persen dipegang publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara MIND ID memiliki 20 persen saham Vale Indonesia yang telah dikuasai sejak 2020. Maka dengan divestasi saham lanjutan sebesar 14 persen tersebut pihak Indonesia bahkan memiliki 54 persen saham Vale Indonesia. Rinciannya, 34 persen saham yang dimiliki MIND ID dan 20 persen saham di BEI.