Bagikan:

JAKARTA - Pembahasan mengenai harga divestasi saham PT Vale Indonesia (Tbk) masih berlanjut. Namun, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan akan ada kesepakatan harga di pekan ini.

Sekadar informasi, proses negosiasi terkait harga divestasi saham Vale ini telah berlangsung sejak Januari tahun lalu.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan negosiasi soal besaran harga divestasi saham Vale bersama dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

“Vale hari ini kita negosiasi dengan menteri ESDM dan Menkomarves,” katanya ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu, 7 Februari.

Dengan digelarnya diskusi ini, Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo memproyeksikan kesepakatan harga akan berhasil diselesaikan pekan ini.

“Harusnya dalam seminggu ini kita akan sepakati harga aja,” ucap Tiko.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menetapkan harga penawaran divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di akhir bulan Januari. BUMN menargetkan harga divestasi saham akan lebih rendah di bawah harga pasar.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN akan meminta diskon kepada PT Vale Indonesia Tbk.

“Tapi yang pasti kita harus minta diskon. Ya yang pasti penawarannya lebih rendah dari market. Harganya belum ada, saya baru mau memasukkan penawaran harga tersebut akhir Januari 2024 nanti,” katanya usai menghadiri HUT ke-2 ID FOOD, di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin, 8 Januari.

Sekadar informasi, pelepasan saham Vale Indonesia merupakan sarat yang harus dipenuhi untuk perpanjangan kontrak yang akan berakhir di 28 Desember 2025 mendatang. Di mana, minimal 51 persen saham dikuasai oleh pihak Indonesia.

Adapun komposisi saham Vale Indonesia yakni 43,79 persen dipegang Vale Canada Limited yang juga sebagai pengendali. Lalu, 15,03 persen dipegang Sumitomo Metal Mining. Kemudian, 20 persen dipegang publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).