Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut, sebanyak 20 persen jumlah pembeli telah beralih ke e-commerce lainnya usai TikTok Shop ditutup pada Oktober 2023 lalu.

"Jadi, TikTok Shop itu setelah ditutup, sebanyak 20 persen kembali ke multi channel. Kan, kalau kemarin TikTok hanya boleh promosi produknya di TikTok media sosialnya, tapi kemudian belanjanya tersebar di beberapa e-commerce yang ada, seperti di Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada," ujar Menteri Teten dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis, 23 November.

Sementara sebanyak 80 persen lainnya, kata Teten, merupakan pengguna aktif TikTok Shop yang melakukan transaksi hanya karena tergiur layanan tersebut.

"Yang 80 persen itu memang kemungkinan orang yang tidak niat belanja tadinya, tapi karena teknologi artificial intelligence (AI) yang canggih, sehingga dia digiring untuk belanja," kata Teten.

Teten mengatakan, TikTok Shop boleh kembali beroperasi asalkan platform asal China tersebut memiliki badan hukum di Indonesia dan harus mendapatkan lisensi. Sebab, jika tidak demikian, Teten Khawatir nantinya berisiko bagi nasib pelaku UMKM di dalam negeri.

Adapun Kemenkop UKM membocorkan platform TikTok akan bergabung dengan salah satu e-commerce di Indonesia untuk mengoperasikan kembali TikTok Shop.

Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi UKM Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Temmy Satya Permana usai diskusi media bertema 'UMKM Naik Kelas Menuju Indonesia Emas' yang digelar Forwakop di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat, 17 November.

"Ada beberapa versi sudah saya dengar, tapi saya belum berani ngomong. Kemungkinan dia (TikTok) akan bergabung dengan (e-commerce), karena kalau untuk bikin perusahaan sendiri kayaknya enggak," ujarnya.