TikTok Ingin Buat Kemitraan dengan Perusahaan E-commerce Indonesia
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki (foto: dok. voi)

Bagikan:

JAKARTA - TikTok sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan e-commerce Indonesia untuk kemungkinan kemitraan. Hal ini  Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki, Senin 13 November, sebulan setelah pemerintah melarang belanja online di platform media sosial.

Menurut Teten, TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk unit e-commerce GoTo, Tokopedia, Bukalapak.com.

"Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," katanya dalam sebuah wawancara, merujuk pada apa yang diungkapkan oleh eksekutif perusahaan kepada dirinya.

Kementerian Perdagangan telah mengimplementasikan TikTok untuk melakukan penjualan online bulan lalu, dengan tujuan melindungi pedagang konvensional yang lebih kecil dan memastikan perlindungan data pengguna.

Ini merupakan pukulan khusus bagi TikTok, yang terpaksa menutup layanan e-commerce-nya, TikTok Shop. TikTok memiliki 125 juta pengguna di Indonesia.

Jurubicara TikTok Indonesia tidak dapat memberikan komentar.

Tokopedia menolak untuk memberikan komentar. Seorang perwakilan Bukalapak mengatakan bahwa perusahaan tidak mengetahui pembicaraan tersebut. Blibli tidak segera menanggapi permintaan komentar.

TikTok dan YouTube sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan Meta untuk mengajukan izin e-commerce di Indonesia setelah larangan belanja online di platform media sosial, kata orang yang akrab dengan diskusi tersebut.

Aplikasi tersebut, yang dimiliki oleh raksasa teknologi asal China, Bytedance, juga sedang melakukan pembicaraan dengan pemain e-commerce lokal, tambah mereka.

Teten, salah satu kritikus paling keras TikTok Shop sebelum larangan, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberinya tugas untuk merumuskan aturan tentang e-commerce.

Dia berencana untuk bertemu dengan Chief Executive TikTok, Shou Zi Chew, bulan lalu.

"Saya ingin mereka berkomitmen untuk memiliki bisnis yang berkelanjutan dan tidak merugikan produk UMKM dalam negeri," kata Teten.

Teten juga mengatakan bahwa ia telah mengusulkan regulasi lebih lanjut untuk arus barang impor ke negara tersebut, tetapi tidak memberikan rincian.

Sebelum berhenti beroperasi, TikTok Shop mengirimkan sekitar 3 juta paket sehari di Indonesia. Pasar e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 160 miliar dolar AS (Rp2.509 triliun)  pada tahun 2030 dari 62 miliar dolar AS (Rp972,3 triliun) tahun ini, menurut laporan tentang ekonomi internet Asia Tenggara oleh Google, Temasek Holdings, dan Bain & Co. E-commerce besar lainnya di Indonesia termasuk Shopee dan Lazada.