Bagikan:

JAKARTA - PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) dan PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 8 November.

Pergerakan saham MSTI pada pukul 09.15 WIB melesat 255 atau 18,82 persen ke posisi harga Rp1.610.

Dalam penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) ini, MSTI melepas sebanyak 470,82 juta saham atau setara 15 persen dari modal ditempatkan, dan disetor perseroan setelah proses IPO dengan harga penawaran Rp1.355 per saham, sehingga mendapatkan dana segar sebanyak Rp637,97 miliar.

Selain itu, MSTI membuat Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management Employee Stock Option Program/MESOP) dengan menerbitkan saham baru maksimal 80,04 juta saham biasa atas nama atau sebesar-besarnya 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

Adapun dana yang diperoleh dari IPO saham akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp101,5 miliar.

Sedangkan sisa dari dana hasil IPO kan digunakan untuk keperluan modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan usaha termasuk namun tidak terbatas pada pembiayaan kegiatan operasional perseroan.

Selanjutnya, saham IKPM naik 17,58 persen ke posisi harga Rp194 per saham.

IKPM melepas 336,932,500 saham baru atau setara 20 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO,

Sehingga jumlah seluruh nilai IPO ini mencapai Rp55,59 miliar.

Sebagai informasi, IKPM adalah salah satu perusahaan farmasi di Tanah Air yang sejak 1978. Kegiatan usaha utamanya yaitu industri produk farmasi, industri produk obat tradisional, industri kosmetik, industri bahan farmasi, industri kertas tissue, dan lainnya.

Menyusul pencatatan saham, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai atau Employee Stock Allocation (ESA), dengan menawarkan maksimal 100.000 saham atau sebanyak 0,03 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum

Terkait penggunaan dana, sebesar 50 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja barang modal dengan rincian sebanyak 66,67 persen untuk renovasi gedung pabrik di Sumedang untuk peningkatan kapasitas produksi perseroan pada 2024 mendatang.

Sekitar 33,33 persen akan digunakan untuk pembelian mesin kepada pihak ketiga, demi meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi kegiatan usaha perseroan yang direncanakan pada tahun 2024.

Sementara 50 persen akan digunakan untuk memperkuat dana kas perusahaan untuk membiayai kegiatan modal kerja perseroan.