Bagikan:

JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk mencatat kenaikan laba bersih hingga 149 persen pada kuartal III-2023.

Mengutip Antara, Barito Pasific meraup laba bersih sebesar 97 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal III-2023. Kenaikan ini dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya di 39 juta dolar AS.

Direktur Utama Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan pemulihan operasional di segmen petrokimia dan geothermal yang stabil memungkinkan pertumbuhan EBITDA perseroan naik 23 persen menjadi 424 juta dolar AS pada kuartal III-2023, dari posisi 344 juta dolar AS per kuartal III-2022.

Margin EBITDA (earning before interest tax, depreciation, and amortization/pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi) yang dihasilkan lebih tinggi sebesar 20,1 persen dibandingkan dengan 14,5 persen pada kuartal III-2022.

Selain pemulihan operasional, perusahaan juga mempertahankan profil likuiditas yang kuat di kuartal III-2023, dengan rasio utang terhadap modal yang ditempatkan sebesar 53,2 persen.

Adapun total aset perseroan mencapai 9,47 miliar dolar AS per kuartal III-2023, naik tipis 2,4 persen dari posisi 9,248 miliar dollar AS per kuartal III-2022.

Total aset terdiri dari posisi liabilitas 5,685 miliar dollar AS dan total ekuitas mencapai 3,789 miliar dollar AS.

Pada peta ekspansi strategis BRPT, anak usaha perusahaan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk lewat PT Chandra Asri Alkali menandatangani surat pernyataan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium untuk mendukung pengembangan industri hulu aluminium, sekaligus mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik domestik yang berkelanjutan.

Selain itu, upaya penciptaan nilai perusahaan telah berkembang lebih lanjut dengan berhasilnya penawaran umum perdana (IPO) Barito Renewables Energy (BREN) di Bursa Efek Indonesia (IDX) dengan total pncapaian pendanaan sebesar Rp3,1 triliun dan kelebihan permintaan lebih dari 135 kali, yang menunjukkan minat investor yang tinggi pada perusahaan.

Setelah IPO, BREN telah mendirikan Barito Wind Energy (BWE) sebagai langkah awal dalam diversifikasi portofolio energi terbarukan.