JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara soal Pertamina yang membuka peluang untuk menambah partner dalam mengelola Blok Masela.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan jika PT Pertamina (Persero) memang telah menyampaikan kajiannya mengenai pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela yang membutuhkan kompetensi khusus mengingat lapangan tersebut memiliki tingklat kompleksitas yang cukup tinggi.
"Mereka punya kajian kalau kompleksitas lapangannya memang membutuhkan kompetensi khusus yang terbuka supaya lapangan bisa digarap," ujar Arifin kepada media yang dikutip Senin, 4 September.
Dengan tingkat kerumitanyang tinggi, kata dia, membuka peluang Pertamina untuk menambah mitra lain selain Inpex Blok Masela Ltd dan Petronas.
"Untuk itu memang terbukalah (menambah mitra) supaya lapangan ini bisa digarap dengan seoptimal mungkin dan safe," lanjut Arifin.
Dengan adanya patrtner baru, Arifin berharap, Blok Blok Masela bisa menghasilkan LNG yang sebelumnya diproyeksikan mencapai 9.5 juta ton per tahun.
Arifin juga tidak menjelaskan megenai mitra baru Pertamina tersebut mengingat hal tersbut masih menjadi kajian perusahaan.
"Ya pasti adalah," ujar Arifin Singkat.
Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, jika pada prinsipnya Kementerian ESDM mendukung ide Pertamina untuk menambah mitra baru.
"Itu bisa saja dilakukan tapi itu akan dilakukan business to business (B2B) dalam rangka mengurangi risiko karena Blok Masela itu sangat besar," ujar Tutuka yang ditemui di Gedung DPR RI, Kamis, 31 Agustus.
BACA JUGA:
Tutuka bilang, jika Blok Masela dikelola oleh yang berpengalaman di bidanya akan menekan risiko sehingga pengembangan Blok Masela dapat berjalan dengan baik.
Adapun risiko yang dimaksud adalam Pertamina yang belum memiliki pengalaman dalam memindahkan LNG dari dari off-shore ke on-shore melalui pipa panjang.
"Itu Pertamina belum punya pengalaman. Inpex juga belum punya pengalaman jadi kalau ada perusahaan yang capable reputasinya terbukti di situ ingin diajak dan mereka bersedia kita bisa mengerti dan mendukungnya," pungkas Tutuka.