JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji buka suara soal partner tambahan Inpex, Pertamina dan Petronas untuk menggarap Blok Masela.
Tutuka menyebut jika hingga kini belum ada partner spesifik yang akan menggarap ladang migas terbesar di Indonesia tersebut.
"Oh itu belum kok. Masih belum ada formal atau gimana Masih dalam pembicaraan," ujarnya kepada media yang dikutip Jumat, 29 September.
Tutuka mengatakan, upaya pencarian partner baru ini dimaksudkan untuk menekan risiko operasional karena baik Inpex, Pertamina dan Petronas belum berpengalaman mengelola LNG offshore atau lepas pantai.
"Ini lebih ke mengurangi risiko kan Petronas, Pertamina dan Inpex kalau pemain offshore LNG kan belum begitu berpengalaman," lanjut Tutuka.
Untuk itu, kriteria partner baru tersebut harus sudah berpengalaman di bidangnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan jika PT Pertamina (Persero) memang telah menyampaikan kajiannya mengenai pengembangan Lapangan Abadi Blok Masela yang membutuhkan kompetensi khusus mengingat lapangan tersebut memiliki tingklat kompleksitas yang cukup tinggi.
"Mereka punya kajian kalau kompleksitas lapangannya memang membutuhkan kompetensi khusus yang terbuka supaya lapangan bisa digarap," ujar Arifin kepada media yang dikutip Senin, 4 September.
Dengan tingkat kerumitanyang tinggi, kata dia, membuka peluang Pertamina untuk menambah mitra lain selain Inpex Blok Masela Ltd dan Petronas.
"Untuk itu memang terbukalah (menambah mitra) supaya lapangan ini bisa digarap dengan seoptimal mungkin dan safe," lanjut Arifin.
BACA JUGA:
Dengan adanya partner baru, Arifin berharap, Blok Blok Masela bisa menghasilkan LNG yang sebelumnya diproyeksikan mencapai 9.5 juta ton per tahun.
Arifin juga tidak menjelaskan megenai mitra baru Pertamina tersebut mengingat hal tersbut masih menjadi kajian perusahaan.
"Ya pasti adalah," ujar Arifin singkat.