JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membahas progres alih kelola Blok Masela dari Shell kepada Pertamina dengan Komisi VII DPR RI.
Dalam pemaparannya Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan jika saat ini sudah ada titik temu terkait negosiasi pelepasan hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 35 persen Blok Masela oleh Shell kepada PT Pertamina (Persero).
"Diharapkan akan dieksekusi mulai akhir Juni, sehingga memang program ini bisa dilanjutkan," ujar Arifin yang dikutip Rabu 14 Juni.
Arifin menambahkan, mengenai status kemajuan negosiasi proyek tersebut antara lain telah selesainya beberapa aspek seperti teknis, lingkungan dan komersial termasuk persetujuan asli Work Program & Budget (WP&B) tahun 2023 3 untuk implementasi proyek 2023, untuk implementasi proyek pengadaan lahan area non hutan, kegiatan pemasaran (marketing activities), dan kajian AMDAL.
Dirinya melanjutkan, terdapat beberapa hal yang masih harus dilakukan pada tahun ini terkait proyek Lapagan Abadi Masela yakni akan dilakukan tender FEED (OLNG, FPSO, SURF, dan GEP) yang statusnya saat ini persiapan dan menunggu keputuusan INPEX HQ terkait kejelasan rencana investasi dan pengembangan. Selanjutnya, revisi 2 POD-1 dimana SKK Migas dan INPEX telah sepakat untuk memasukkan carbon capture storage (CCS) ke dalam lingkup revisi 2 POD-1.
BACA JUGA:
"Hal yang perlu dilakukan agar proyek Masela Abadi apat berjalan, antara lain adalah revisi kedua POD lapangan masela dengan memasukkan program carbon capture, dengan tambahan investasi sebesar 1,1-1,4 miliar Dolar AS," beber Arifin.
Inpex, kata dia, telah menyampaikan surat permohonannya revisi dua terkait rencana pengembangan Lapangan 1 dengan memasukkan program carbon capture storages kepada SKK Migas pada 4 april 2023.