Bagikan:

JAKARTA - Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan jika progres pengalihan hak partisipasi atas Blok Masela dari Shell ke Pertamina sebesar 35 persen berjalan dengan baik.

Dwi menyebutkan jika ampung Juni nanti Pertamina dan perusahaan migas asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas akan mengelola Masela.

"Diharapkan akhir Juni selesai. Sekarang Pertamina dan Petronas untuk gantiin Shell," ujar Dwi yang ditemui di kompleks Gedung DPR RI, Selasa 13 Juni.

Dwi menambahkan, terkait harga, dirinya belum mengetahuui detail harga yang ditetpakn untuk peralihan hak partisipasi atas blok migas yang terletak di Laut Arafura ini.

"Belum dapat laporan (harga). Yang penting kita lihat Shell sudah bersedia mengakomodiasi proses negosiasi itu," lanjut Dwi.

Sementara itu dalam Raker dengan Komisi VII DPR RI, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan jika saat ini sudah ada titik temu terkait negosiasi pelepasan hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 35 persen Blok Masela oleh Shell kepada PT Pertamina (Persero).

"Diharapkan akan dieksekusi mulai akhir Juni, sehingga memang program ini bisa dilanjutkan," ujar Arifin yang dikutip Rabu 14 Juni.

Arifin menambahkan, mengenai status kemajuan negosiasi proyek tersebut antara lain telah selesainya beberapa aspek seperti teknis, lingkungan dan komersial termasuk persetujuan asli Work Program & Budget (WP&B) tahun 2023 3 untuk implementasi proyek 2023, untuk implementasi proyek pengadaan lahan area non hutan, kegiatan pemasaran (marketing activities), dan kajian AMDAL.

Ia melanjutkan, terdapat beberapa hal yang masih harus dilakukan pada tahun ini terkait proyek Lapagan Abadi Masela yakni akan dilakukan tender FEED (OLNG, FPSO, SURF, dan GEP) yang statusnya saat ini persiapan dan menunggu keputuusan INPEX HQ terkait kejelasan rencana investasi dan pengembangan. Selanjutnya, revisi 2 POD-1 dimana SKK Migas dan INPEX telah sepakat untuk memasukkan carbon capture storage (CCS) ke dalam lingkup revisi 2 POD-1.

"Hal yang perlu dilakukan agar proyek Masela Abadi apat berjalan, antara lain adalah revisi kedua POD lapangan masela dengan memasukkan program carbon capture, dengan tambahan investasi sebesar 1,1-1,4 miliar Dolar AS," beber Arifin.

Inpex, kata dia, telah menyampaikan surat permohonannya revisi dua terkait rencana pengembangan Lapangan 1 dengan memasukkan program carbon capture storages kepada SKK Migas pada 4 april 2023.