JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan proses negosiasi alih kelola Blok Masela antara Shell dan Pertamina masih berlanjut.
Meski demikian, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, prosesnya akan segera selesai.
"Proses negosiasi Pertamina dengan Shell untuk mengambil PI shell ini sedang dalam proses dan diharapkan dalam waktu segera," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta yang dikutip Kamis, 19 Januari.
Tanpa menyebut angka, ujarnya, ia memastikan proses negosiasi ini akan segera rampung dalam waktu dekat.
"Namanya negosiasi pasti ada naik ada turun, sehingga diharapkan bisa segara berjalan," imbuhnya.
Dwi bilang, saat ini banyak perusahaan yang juga menaruh minat untuk bergabung dalam konsorsium Blok Masela bersama Inpex Corporation seperti Petronas dan PetroChina.
"Pihak-pihak lain juga yang berminat dan juga mesitnya, logikanya, juga melanjutkan proses yang ada. Mudah-mudahan saja Pertamina akan deal dan yang lain akan join di sana, dan nanti tergantung Pertamina sendiri dan juga Inpex sebagai operator," beber Dwi.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, perusahaan minyak dan gas (Migas) asal China, PetroChina Company Ltd hingga perusahaan Migas asal Malaysia, Petronas berminat masuk Blok Masela yang berada di Kepulauan Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Indonesia.
Blok Masela memiliki potensi cadangan gas yang sangat besar, mencapai 10,73 triliun kaki kubik (Tcf).
Karena itu, Blok Masela sering disebut sebagai lapangan gas abadi. Pemerintah mengeklaim cadangan gas di Blok Masela tidak akan habis sampai 70 tahun ke depan.