Bagikan:

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yakin Blok Masela bisa mulai beroperasi sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah yakni pada 31 Desember 2029.

"Masela jalan, kita target tetap seperti yang 2029 tanggal 30 Desember 2029," ujar Arifin kepada media yang dikutip Jumat 6 Oktober.

Pasca resmi diambil alih dari Shell, Pertamina, Petronas dan Inpex akan bersama mengembangkan blok gas yang terletak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku ini. Adapun Masela saat ini tengah menjalani revisi Plan of Development sebelum mulai dikembangkan.

Arifin memprediksi revisi POD tersebut rampung pada bulan ini dan akan segera diserahkan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)

"Mereka sedang menyiapkan (revisi POD). Mudah-mudahan bulan ini sudah bisa disubmit ke SKK, nanti dibahas tentu saja melakukan percepatan sepanjang memang keekonomiannya juga masih bisa," beber Arifin.

Dia menambahkan, poin penting dalam revisi POD tersebut adalah menyangkut penambahan carbon capture atau asilitas penangkapan karbon.

"Yang paling penting itu masukkan carbon capture. Itu paling utama, memang harus ada special effort untuk percepatan ya itu mungkin kita harus bahas," lanjut Arifin.

Sekadar diketahui, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebelumnya telah menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell di Blok Masela, di mana PHE yang bekerja sama dengan Petronas mengambil alih 35 persen kepemilikan Shell di blok tersebut.

PHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.