Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa arah kebijakan fiskal 2024 akan terus mendorong berbagai transformasi untuk membawa Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi (high income).

Menurut Menkeu, syarat menjadi negara maju tersebut harus dipenuhi lewat beberapa indikator, seperti kenaikan produk domestik bruto (PDB), angka harapan hidup, tingkat pengangguran yang berkurang, sampai kepada kontribusi sektor manufaktur yang harus terus diperkuat.

“Untuk bisa terlepas dari middle income trap dan menjadi high income country, Indonesia harus bisa tumbuh cukup tinggi,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR terkait dengan pembahasan RAPBN 2024, Senin, 5 Juni.

Menkeu menjelaskan untuk periode pemerintahan selanjutnya 2025-2029, pertumbuhan ekonomi harus mendekati 6 persen atau lebih tepatnya 5,9 persen.

“Kemudian untuk periode selanjutnya 2030-2039 adalah sebesar 6,9 persen dan 2040 sampai 2044 diharapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen,” tutur dia.

Bendahara negara menjelaskan bahwa diperlukan upaya ekstra keras untuk mempercepat transformasi ekonomi agar pertumbuhan tinggi bisa diraih secara inklusif dan berkelanjutan.

“Ini akan membuat Indonesia keluar dari middle income trap sebelum 2045,” tegas dia.

VOI mencatat, pertumbuhan ekonomi nasional melanjutkan tren penguatan dengan membukukan angka 5,03 persen year on year (yoy) di kuartal I 2023. Torehan itu cukup baik lantaran situasi dunia masih diliputi dengan ketidakpastian serta outlook yang menurun.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun lalu adalah sebesar 5,31 persen. Semetara RAPBN 2024 mematok kisaran pertumbuhan 5,3 persen hingga 5,7 persen.