JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan program makan bergizi gratis dapat menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen.
Diketahui, program makan bergizi gratis merupakan salah satu program andalan milik presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Sri Mulyani, untuk mewujudkan visi Indonesia emas 2025 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi antara 6 persen hingga 8 persen dengan kualitas dan inklusivitas yang perlu terus diperbaiki.
Sri Mulyani menjelaskan, untuk mencapai pertumbuhan tinggi memerlukan peningkatan kontribusi dari produktivitas. Adapun hal tersebut dapat diperoleh melalui investasi sumber daya manusia (SDM) dan transformasi ekonomi agar dapat menciptakan nilai tambah tinggi dalam perekonomian nasional.
"Dengan demikian program perbaikan sumber daya manusia termasuk melalui program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan perbaikan kualitas pendidikan serta penyempurnaan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia Indonesia," ucapnya dalam Rapat Paripurna DPR ke-19 Masa Persidangan V 2023-2024, Selasa, 4 Juni.
BACA JUGA:
Sri Mulyani menyampaikan perlu adanya pemahaman dan pembelajaran Seperti Korea Selatan dan Taiwan yang konsisten berinvestasi terhadap SDM dan meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat terlepas dari Middle Income Trap (MIT).
"Diperlukan produktivitas tinggi yang konsisten dalam 15 tahun menuju negara maju investasi dan peranan sektor manufaktur di Korea Selatan tumbuh di atas 10 persen setiap tahunnya, Demikian juga dengan pengalaman Taiwan untuk menjadi negara maju investasi bahkan tumbuh 20 persen dan sektor manufaktur tumbuh di atas 8 persen," jelasnya.
Selain hal tersebut, Sri Mulyani menyampaikan, tetap harus ada perbaikan iklim investasi untuk meningkatkan peran investasi dan pertumbuhan manufaktur yang menjadi sektor kunci bagi perjalanan menuju Indonesia emas 2045.