JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menceritakan pengalamannya berhasil memangkas utang perusahaan pelat merah sektor pangan tersebut.
Ia bercerita, saat awal menjabat utang Bulog sebesar Rp32 triliun.
“Pertama saya itu waktu menjadi Dirut, seingat saya, Bulog) punya utang Rp32 triliun. Saya ditinggalin kerugian 1,7 triliun. Jadi kalau lihat dari itu kira-kira stres nggak? tapi kan ini semua karena penugasan,” ucapnya di Kantor Bulog, Jakarta, Kamis, 2 Februari.
Penugasan tersebut, sambung Buwas, dijalani dengan sebaik mungkin. Terbukti, ia telah sukses memangkas utang Bulog yang semula Rp32 triliun pada 2018, dan kini menciut jadi Rp7 triliun.
Bahkan, kata Buwas, berkat kerja keras semua jajarannya di Bulog, perusahaan pelat merah tersebut berhasil membukukan keuntungan meskipun minim pada tahun 2021 yakni Rp267 miliar.
“Saya akhirnya bisa membuktikan Bulog itu akhirnya tidak rugi. Mulai dari 2021 saya sudah bisa membukukan keuntungan walaupun masih cukup kecil untuk sekelas Bulog. Bahkan utangnya sudah dari Rp32 triliun tinggal Rp7 triliun per hari ini,” tuturnya.
Kata Buwas, kesuksesan tersebut berasal dari niat awal yang kuat untuk dapat membawa Bulog menjadi lebih baik lagi ke depannya.
“Ini semua karena penugasan. Tapi itulah yang sekarang bisa buktikan bahwa siapa pun itu bisa asalkan punya kemauan. Saya kan latar belakangnya polisi, enggak ada ilmu sedikit pun soal Bulog. Tapi saya punya kemauan, dan akhirnya saya bisa,” jelasnya.
BACA JUGA:
Terkait dengan keuntungan Bulog di 2022, Buwas mengatakan, belum bisa disampaikan karena masih harus diaudit. Namun, dia memperkirakan keuntungan di tahun 2022 akan meningkat.
“Itu masih di audit. Mungkin akhir bulan ini. Kalau sudah ada kami bisa laporkan. Keuntungannya tentu di atas Rp267 miliar. Keuntungan 2023 harapannya lebih besar lagi,” tuturnya.