Tips Investasi di Masa Resesi, Strategi Membeli Masa Depan
Ilustrasi tips investasi di masa resesi (Skitterphoto-Pixabay).

Bagikan:

YOGYAKARTA - Ancaman resesi ekonomi pada tahun 2023 membuat banyak masyarakat semakin mempersiapkan kondisi keuangannya. Banyak orang mulai mengamankan keuangannya sejak sekarang agar dapat melewati gelombang resesi. Salah satu caranya adalah melalui investasi atau penanaman modal pada instrumen tertentu. 

Ada berbagai tips investasi di masa resesi yang bisa anda pelajari. Anda perlu memahainya karena tidak semua jenis investasi akan prospek atau menguntungkan di masa pandemi. Ada beberapa instrumen investasi yang tidak aman saat resesi, sehingga harus anda dihindari. 

Beberapa instrumen investasi aman dan prospek di masa resesi kini sedang disasar oleh banyak orang. Karena sifatnya “high risk, high return” atau  keuntungannya tinggi dan risikonya besar juga, maka anda perlu cermat dan berhati-hati dalam memililih investasi. 

Tips Investasi di Masa Resesi 

Dalam dunia investasi, resesi bagaikan dua sisi koin. Di satu sisi resesi dapat menghacurkan aset investasi anda. Namun di sisi lain, resesi adalah momen atau peluang yang tepat untuk berinvestasi. Supaya tidak terjatuh dalam lubang atau salah berinvestasi, berikut tips investasi di masa resesi yang perlu anda pahami. 

Memanfaatkan Momentum saat Harga Jatuh

Salah satu rumus dasar dalam investasi adalah, belilah saat harga turun. Resesi akan membuat terjadinya penurunan aktivitas ekonomi yang berkepanjangan dan signifikan. Anda harus memanfaatkan momentum saat harga instrumen investasi sedang jatuh. 

Misalnya saat harga saham anjlok akibat resesi. Momen ini bisa diibaratkan diskon bagi para investor karena bisa membeli saham dalam harga rendah. Nantinya saham akan dijual ketika kondisi ekonomi sudah pulih dan harganya akan melambung lagi. 

Cermat Memilih Saham yang Tepat

Tips kedua untuk investasi di masa resesi yaitu cermat dalam memilih saham. Pastikan anda memilih saham yang tepat agar menghasilkan keuntungan tinggi. Saat resesi hampir semua saham perusahaan mengalami penurunan harga, dan akan meningkat kembali saat resesi berakhir. 

Namun masalahnya tidak semuah perusahaan memiliki prospek bisnis cerah dan kondisi keuangan sehat. Bisa saja ada perusahaan yang memang hancur pada saat resesi. Ada juga perusahaan yang lama pulih atau daya bangkitnya lamban. Oleh karena ini anda harus cermat dan jeli melihat mana saham yang harganya akan melonjak dengan cepat usai resesi. 

Investasi untuk Tujuan Jangka Panjang

Jika anda melakukan investasi di masa resesi, lebih baik anda berinvestasi untuk jangka panjang. Jangan berinvestasi untuk menjadi seorang trader, yang menjualbelikan instrumen investasi dalam waktu singkat. 

Masa resesi adalah peluang bagi investasi jangka pendek. Investasi sebagai trader hanya akan sia-sia karena pergerakan saham di masa resesi tidak akan positif dalam beberapa hari atau minggu. Bahkan curvanya akan terus menurun karena kondisi ekonomi perusahaan masih belum pulih atau akan pulih dalam waktu lama. Sementara itu, jika anda berinvestasi jangka panjang, anda sudah pasti menyerok keuntungan ketika perekonomian sudah membaik lagi. 

Melunasi Utang Kartu Kredit

Dalam pesiapan berinvestasi di masa resesi, anda juga wajib memperhatikan kartu kredit anda. Utang kredit yang masih anda miliki akan mengganggu rencana anda untuk berinvestasi. Pada saat resesi, suku bunga akan naik secara drastis sehingga beban kredit anda bertambah berat. 

Jadi anda perlu melunasi utang-utang kartu kredit anda. Dengan begitu anda bisa terlepas dari jerat suku bunga yang dapat melonjak akibat resesi. Selain itu, anda juga dapat berinvestasi dengan aman tanpa harus terganggu oleh kebutuhan kartu kredit.

Mendapat Penghasilan Tambahan

Sudah jadi rahasia umum bahwa orang-orang di era kini memiliki beberapa pekerjaan, dari pekerjaan utama hingga side job. Era digital telah membawa perkembangan dalam dunia kerja, mulai muncul profesi baru, sistem kerja remote, hingga banyaknya projek freelance dan freelancer yang sesuai bidangnya. 

Jadi anda perlu mencari pekerjaan sampingan untuk mendapat penghasilan tambahan. Dengan begitu, dana dan modal investasi anda pun bertambah. Untuk mencari side job, anda bekerja sebagai freelancer untuk bidang-bidang digital, seperti desain grafis, copywriting, contenwriting, digital marketing, dan sebagainya. Pilih pekerjaan yang sistemnya remote agar tidak mengganggu pekerjaan utama anda. 

Itulah beberapa tips investasi di masa resesi yang perlu dipahami oleh calon investor. Jika anda cermat dan paham strateginya, anda bisa melakukan investasi yang tepat di masa resesi. Seperti ungkapan Warren Buffet, “anda bisa membeli masa depan”.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.