Wajib Tahu! Begini Cara Mengatur Keuangan Saat Resesi Menurut Ahli
Ilustrasi (Dok. Kemenkeu).

Bagikan:

YOGYAKARTA – Cara mengatur uang saat resesi wajib diketahui di tengah ancaman resesi global pada 2023.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan memprediksi resesi global bakal terjadi lebih cepat.

“Yang tidak bisa kami prediksi ialah seberapa serius resesi dan berapa lama itu akan berlangsung,” ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, menyadur Antara, Selasa, 11 Oktober 2022.

Selain OJK, Bank Dunia, juga mewanti-wanti-wanti ancaman resesi global pada tahun depan. Resesi berpotensi terjadi akibat kebijakan moneter bank sentral yang cukup agresif dalam menaikkan suku bunganya. Kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.

“Pertumbuhan global melambat tajam dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass.

Ketika resesi terjadi, pertumbuhan ekonomi akan melambat. Dampak resesi yang paling dirasakan oleh sektor finansial adalah bisnis tidak berkembang, pemotongan gaji, dan angka pengangguran akan bertambah.

Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan saat terjadi resesi?

Cara Mengatur Keuangan Saat Resesi

Perlu diketahui, resesi adalah sebuah kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Resesi ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), jumlah pengangguran meningkat, serta pertumbuhan ekonomi rill negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir, sebab, pakar perbankan, keuangan, dan investasi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, I Wayan Nuka Lantara, PhD, membagikan tips mengatur keuangan saat resesi global.

Dikutip VOI dari laman UGM.ac.id, Berikut tips mengelola keuangan untuk menghadari resesi dari I Wayan Nuka Lantara.

  1. Cari Penghasilan Tambahan

Agar keuangan tetap sehat saat resesi, masyarakat perlu mencari penghasilan tambahan di luar gaji pokok.

Penghasilan tambahan bisa didapat dengan memanfaatkan hobi untuk berbisnis. Selain itu, masyarakat juga dapat mencoba berjualan online dan tetap rutin berinvestasi untuk mendapatkan pemasukan tambahan.

  1. Identifikasi Ulang Pos-Pos Pengeluaran

Tips kedua, lakukan identifikasi ulang pada pos-pos pengeluaran sembari mencari celah untuk melakukan penghematan pada pos-pos pengeluaran yang kurang penting atau bisa ditunda.

Pendataan rencana pengeluaran per bulan penting untuk dilakukan, agar dapat dengan mudah menentukan prioritas.

Selain itu, mencatat rencana pengeluaran juga memudahkan masyarakat untuk memperkirakan besaran pengeluaran per bulan serta dapat berhemat berapa banyak pada bulan yang akan datang.

  1. Berinvestasi pada Instrumen yang Aman
ilustrasi
Ilustrasi. (Dok. Kemenkeu)

Menurut Wayan, investasi adalah cara yang paling efektif untuk melawan dampak negatif inflasi.

Pilihan investasi yang cocok untuk mengantisipasi terjadinya krisis ekonomi global adalah menggeser bobot dana investasi kita lebih banyak pada aset investasi yang tergolong aman (safe haven).

Ia mencontohkan jenis investasi yang aman dilakukan antara lain deposito, emas, surat berharga yang diterbitkan oleh negara. Jika ingin melakukan investasi di saham, ia menyarankan sebaiknya invetasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor industri yang defensif, tetap bisa bertahan meskipun ada krisis.

  1. Jangan Panik

Sebagian orang mungkin panik ketika mendengar kabar resesi 2023. Bagaimana tidak, resesi ekonomi bisa membuat sejumlah harga bahan pokok menjadi naik.

Saran Wayan, jalanilah kehidupan seperti hari biasa pada umumnya. Masyarakat bisa membeli produk-produk lokal untuk membantu perekonomian nasional, dan jangan lakukan panic buying. Sebab, panic buying bisa membuat laju inflasi makin tajam.

Demikianlah informasi soal cara mengatur keuangan saat resesi. Semoga bermanfaat!