YOGYAKARTA – Resesi global kemungkinan besar akan dirasakan oleh seluruh negara tidak terkecuali Indonesia. Hal itu akan berdampak pada banyak hal. Bahkan para pekerja akan menanggung risiko resesi global yang diprediksi akan terjadi pada 2023 nanti.
Risiko Resesi Global
Secara sederhana, resesi global adalah sebuah kondisi ketika ekonomi suatu negara memburuk. Keadaan itu ditandai dengan beberapa hal, mulai dari penurunan Produk Domestik Bruto hingga terjadi pertumbuhan ekonomi riil negatif dalam dua kartal secara berturut-turut.
Resesi global yang saat ini terjadi dipicu oleh banyak hal, mulai dari pandemi COVID-19 yang membuat ekonomi lesu hingga adanya perang antara Rusia dan Ukraina.
Resesi kemudian berdampak pada ekonomi berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan Indonesia terus dibayangi resesi pada tahun 2023.
Bank Dunia mencatat bahwa pemicu resesi tahun adalah saat bank sentral di seluruh dunia secara serentak menaikkan suku bunga. Kebijakan tersebut diambil sebagai respon atas inflasi, yakni kondisi di mana harga terus naik secara terus menerus.
Kondisi tersebut akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk pekerja. Beberapa dampak resesi ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
- Terjadi Pengurangan Pekerja
Dampak resesi yang akan dirasakan oleh pekerja adalah adanya potensi pengurangan karyawan oleh perusahaan. Pengurangan tersebut sebagai salah satu cara yang diambil oleh perusahaan untuk memangkas biaya produksi yang tinggi dan rendahnya daya beli masyarakat.
- Sulitnya Pekerjaan
Pekerja akan merasakan risiko resesi, salah satunya adalah menyempitnya lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran juga mengalami kenaikan.
- Harga Kebutuhan Pokok Naik
Resesi juga memicu kenaikan bahan-bahan produksi dan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan ini akan dirasakan oleh kaum pekerja. Kenaikan harga bisa terjadi pada harga makanan, harga bahan bakar, dan sebagainya.
- Angka Kemiskinan Meningkat
Pengurangan pekerja yang dibarengi dengan harga kebutuhan pokok yang naik memicu kenaikan angka kemiskinan. Efek ini tentu berdampak secara nasional.
Tips Menghadapi Resesi Global
Ketahanan ekonomi para pekerja saat resesi ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah besaran jumlah penghasilan yang didapat. Bagi pekerja muda yang memiliki penghasilan standar upah minimum regional (UMR) atau di bawahnya, ada beberapa tips yakni sebagai berikut.
- Siapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah dana yang diperuntukkan bagi kondisi darurat atau hal-hal yang tidak terduga di luar perkiraan. Dana darurat akan membantu pekerja untuk bertahan sementara waktu untuk menghadapi resesi.
- Buat Skala Prioritas
Pekerja disarankan untuk membuat skala prioritas konsumsi untuk menyelamatkan keuangan. Utamakan hal-hal pokok untuk meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu seperti membeli baju mahal, atau makanan mahal.
- Lunasi dan Hindari Hutang
Untuk sementara waktu hindari hutang lebih dulu, terutama hutang yang bersifat konsumtif. Hutang akan memperburuk kondisi keuangan di kemudian hari karena besar kemungkinan suku bunga bank akan terus naik di masa depan. Anda juga disarankan untuk segera melunasi hutang yang memiliki bunga besar.
- Cari Pekerjaan Sampingan
Pekerjaan sampingan di luar pekerjaan pokok akan membantu menambah pemasukan sehingga ekonomi bisa lebih stabil. Pekerjaan sampingan juga akan membantu pekerja saat terjadi pengurangan pegawai sewaktu-waktu.
- Investasi
Lakukan investasi untuk menyimpan dana. Investasi yang menguntungkan akan membantu menambah pundi-pundi uang sehingga ketahanan ekonomi bisa tercapai saat terjadi resesi.
Risiko resesi global bisa dialami oleh siapa saja, termasuk para pekerja. Untuk memantau berita terkini, pantau terus VOI.ID.